LOS ANGELES– Situasi pandemi belum menentu meski telah setahun bergulir. Alhasil, rumah produksi banting setir. Mereka menayangkan film baru di streaming platform. Tak terkecuali Disney, yang rajin merilis proyek baru di Disney+ setahun terakhir.
Namun, mereka membuat pengecualian khusus Black Widow. ’’Kami masih berniat menayangkan proyek itu untuk bioskop,’’ tegas CEO Disney Bob Chapek dalam pertemuan investor pada Kamis (11/2).
Black Widow adalah film solo perdana Natasha Romanoff (diperankan Scarlett Johansson), yang dijadwalkan tayang 7 Mei nanti. Film itu berstatus siap rilis sejak Mei lalu.
Marvel Studios, anak perusahaan Disney, punya tiga judul yang direncanakan rilis tahun ini. Di antaranya, Eternals (5 November) dan Spider-Man 3, yang diplot tayang perdana pada 17 Desember. Meski demikian, Chapek tak memaksakan diri. ’’Kami akan mengawasi dengan saksama apakah strategi (penayangan di bioskop) itu perlu ditinjau ulang,’’ imbuhnya, sebagaimana dikutip The Hollywood Reporter.
Di antara rumah produksi lainnya, Disney terbilang masih memilih jalan tradisional. Alias berpegang pada penayangan bioskop. Mereka amat selektif memilih judul film yang tayang di layanan Disney+. Proyek Marvel Studios yang tayang di platform itu lebih banyak berformat serial. Pun dengan Lucasfilm, yang sejauh ini baru merilis The Mandalorian serta proyek serial dan film animasi terkait Star Wars di Disney+.
Langkah tersebut berbeda dengan Warner Bros. Tahun lalu, mereka mengumumkan bahwa film produksinya akan dirilis serempak di bioskop dan HBO Max, streaming platform yang masih ditangani anak perusahaannya. Meski disambut antusias oleh para fans, keputusan itu sempat menuai kontroversi dan dipertanyakan para kru dan cast film. (fam/c18/ayi)
