GEDUNG Perpustakaan Daerah Samarinda telah diresmikan sejak Rabu (3/2) oleh Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, bersama dengan tujuh proyek pembangunan gedung dan peningkatan jalan lainnya.
Namun, gedung tersebut belum bisa melayani pengunjung lantaran baru gedung manajemen yang berdiri. Sedangkan gedung ruang baca baru diajukan tahun ini.
Plt Kepala Perpustakaan Samarinda Nurhikmah mengatakan, saat ini pihaknya menunggu penyerahan kunci dari tim bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, setelah itu baru bisa dikelola. Meski sudah diserahkan, gedung belum bisa digunakan untuk pelayanan membaca, karena yang terbangun hanya untuk perkantoran atau manajemen. "Lantai pertama terdiri dari beberapa ruang kantor. Di lantai kedua ada aula yang rencana untuk ruang pertemuan berkapasitas 80 orang, dan ruang teater berkapasitas 20 orang," ucapnya.
Dia menerangkan, tahun ini pihaknya juga sudah mengajukan pengadaan mebel untuk keperluan di gedung tersebut, karena yang diserahkan hanya gedung saja. Termasuk menunggu DAK pusat untuk pembangunan gedung pelayanan lanjutan. Sesuai rencana awal ada dua bangunan, di mana gedung pelayanan dianggarkan Perpusnas Rp 10 miliar, tetapi imbas refocusing anggaran, dana tersebut dinolkan. "Tahun lalu sumber anggaran dari APBD Samarinda Rp 14 miliar. Untuk koleksi buku milik kami masih ada kantor sementara di kompleks GOR Segiri," ucapnya.
Dia menambahkan, saat ini koleksi buku Perpustakaan Samarinda mencapai 45 ribu eksemplar. Tahun lalu, pihaknya hanya mendapat 700 eksemplar dari APBD 2020, yang idealnya setiap tahun penambahan koleksi seharusnya 2 ribu eksemplar. "Tahun ini, kami ajukan lagi 2 ribu eksemplar. Belum tahu berapa yang disetujui," singkatnya. (dns/dra/k8)