Sumber Penghasilan Terhenti setelah Ditabrak “Monster” Jalanan

- Kamis, 11 Februari 2021 | 13:13 WIB
TANPA KEPASTIAN: Urusan ganti rugi rumah makanan di Jalan Ampera, Palaran, yang diseruduk truk gandeng Senin (25/1) lalu, hingga kini tak ada kejelasan.
TANPA KEPASTIAN: Urusan ganti rugi rumah makanan di Jalan Ampera, Palaran, yang diseruduk truk gandeng Senin (25/1) lalu, hingga kini tak ada kejelasan.

SAMARINDA–Tatapan kosong Sukardi, pemilik warung bakso di Jalan Ampera, Kecamatan Palaran, melihat rumah sekaligus tempatnya mencari nafkah hanya sisa puing. Setelah truk gandeng menghantam tempatnya berjualan, Senin (25/1) lalu. Ganti rugi bangunan serta modal usaha belum mendapat kejelasan.

Pria 58 tahun itu berharap usahanya yang dirintis sejak 21 tahun lalu, kembali berjalan. Sebab, warung bakso yang berada tepat di tepi jalan itu merupakan satu-satunya sumber mata pencarian.

Beberapa tembok beton juga sempat kembali rebah tertiup angin. Bahkan, ketika hujan, air merembes ke dapur. "Sudah setengah bulan enggak jualan. Pendapatan ya enggak ada. Kalau berlarut-larut ya bingung buat makan dari mana. Warung belum diperbaiki," keluhnya.

Upaya mencari jalan keluar sebenarnya telah dilakukan. Dia sempat memenuhi panggilan Satlantas Polresta Samarinda terkait masalah ganti rugi. Jumlah kerusakan bahkan telah didata seluruhnya setelah truk yang masih terpatak di warung Sukardi dipindahkan, Rabu (27/1) lalu.

"Sudah sempat ada pertemuan sekali di polres, seminggu setelah kejadian (kecelakaan). Sudah didata kerusakan warung pas truk diambil. Saya menyerahkan catatan saya soal kerusakan dan nilainya. Sopir tronton, pemiliknya, sama mobil merah itu ada juga saat itu, katanya siap (ganti rugi)," imbuhnya.

Senin (8/2), Sukardi sempat menyambangi kembali Polresta Samarinda. Mencari kejelasan soal ganti rugi. Sayang, kedatangannya tak sesuai harapan. "Tadi (kemarin) pagi saya ke polres juga, informasinya mau bahas masalah kecelakaan itu. Ada dua sopir sama yang punya truk. Tapi sekalinya ada salah info, ternyata saya tidak diminta datang," imbuhnya.

Keraguan terkait kejelasan ganti rugi semakin besar. Selain belum ada kepastian, panggilan telepon ke petugas yang menangani kasusnya tak pernah digubris. "Sementara saya cuma komunikasi sama sopir truk. Saya telepon polisi yang pernah ke sini enggak diangkat," keluhnya.

Diwartakan sebelumnya, Senin (25/1) lalu, pukul 18.00 Wita, kecelakaan terjadi di Jalan penghubung Samarinda-Sangasanga. Trailer yang mengangkut kontainer 20 feet menghantam dua bangunan di tepi kanan jalan, arah Palaran-Samarinda. Lantaran berkecepatan tinggi, laju truk gandeng tak bisa dihentikan. Melipir ke sisi lajur berlawanan. Dua motor dan mobil kembali terhantam sebelum menghantam dua bangunan. (*/dad/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X