Oleh: Agus Anggriawan
“Ciee… yang bentar lagi udah mau wisuda,” gurau Randy pada Umar yang masih asyik membaca berita bola di smartphone-nya.
==================
Umar yang berjalan di kanan Randy tampak terseok-seok karena melangkah tanpa melihat ke depan. Berita bola itu sepertinya benar-benar menghipnotis Umar. Sesekali Randy mengingatkan Umar yang berjalan terlalu ke pinggir dan nyaris masuk selokan. Pepohonan yang rindang di depan rektorat Universitas Mulawarman itu menjadi penyejuk yang menghalangi mereka dari panasnya sengatan sang mentari.
”Oh iya, Ran. Alhamdulillah, hehe. Kamu juga, jangan malas-malasan buat ngerjain skripsi. Semakin kamu malas nulis skripsi, semakin lama pula kamu lulus dari Unmul. Kamu mau jadi bujang lapuk di sini?” celetuk Umar tiba-tiba setelah tiga menit tak menghiraukan gurauan Randy tadi.
”Sudahlah, semua akan indah pada waktunya.” Lagi-lagi itu yang terlontar dari mulut Randy ketika ditanya perihal skripsinya.
Bahkan sebelum Randy menjawab pertanyaannya, Umar bisa menebak kali ini Randy pasti akan menjawab dengan kalimat demikian.
”Ya, semua akan indah pada waktunya. Kalau kamu ada usaha. Gimana mau indah kalau kamu saja tak mengindahkan skripsi?” sembur Umar.
”Waktu masih panjang, aku masih mau menikmati masa-masaku menyandang status sebagai mahasiswa Unmul,” jelas Randy seraya terkekeh memamerkan gigi-giginya yang berbalut behel berwarna silver.
”Eh, kita ke perpustakaan dulu yuk. Aku mau baca berita bola di koran. Kebetulan di perpus kan banyak koran,” ajak Umar.
Randy mengikut saja, kebetulan ia juga haus akan berita mengenai sepak bola. Teman satu indekos dan satu jurusan di Unmul itu memasuki Perpustakaan Universitas Mulawarman dengan langkah gontai. Sesampainya di sana mereka berdua langsung menyambar koran-koran terbaru lantas membuka halaman yang memuat berita mengenai sepak bola.
”Ran, coba lihat ini nih. Keren banget ya, stadionnya,” ucap Umar tiba-tiba sembari menyodorkan halaman koran yang berisi foto dan berita mengenai Stadion Matmut Atlantique di Bordeaux, Perancis.
”Keren. Kamu mau ke sana gak?” ucap Randy sambil nyengir kuda.
”Ia, mau-mau,” jawab Umar dengan senyum mengembang.