DI tengah wabah yang belum berhenti, kreatif memang jadi tuntutan utama untuk terus bertahan melawan “badai” virus yang belum berhenti itu.
Nah, sebagai salah satu anak muda yang memiliki cukup banyak followers di Instagram (IG), Lahe Yanti Riani juga tak ingin pasrah dengan keadaan. Bahkan, tak jarang ia menerima jasa paid promote belakangan. “Padahal sama-sama belajar juga sih,” ungkapnya saat diwawancarai kemarin (30/1). Perempuan penyuka makanan cokelat itu menyebut, ia lebih senang membantu sesama pelaku usaha. “Kondisi seperti ini tentu membantu lebih penting,” sambung dara yang kini menempuh pendidikan di Universitas Widyagama Mahakam.
Menurutnya, membantu sesama pelaku usaha sudah sangat menyenangkan tanpa harus menerima bayaran. “Review produk itu tentu bisa membantu penjualan, seperti itu aja udah lebih dari sekadar menyenangkan,” imbuhnya.
Me-review sebuah produk, lanjut perempuan yang akrab disapa Lahe itu, rupanya gampang-gampang susah. “Orang yang me-review harus good looking dulu, setelah itu mengatur mood. Jadi, saat take gambar, hasilnya tentu bukan ala kadarnya. Terlihat lebih baik,” ungkapnya. “Karena itu butuh usaha, jadi terasa seru,” jelasnya. Ending-nya, menurut Lahe, tentu belajar dari semua yang sudah dilakukan. Perempuan yang juga hobi nonton dan shopping itu menyebut, tak banyak menerima jasa endorsement. “Sekarang lebih aktif ke usaha sendiri, apalagi pandemi begini. Berusaha untuk tetap bertahan dan menambah pemasukan,” bebernya. “Hitung-hitung bisa bantu orangtua,” sambungnya.
Menurutnya, review bukan sekadar asal mengulas. “Harus sesuai dan produk, dan tujuan dari review itu harus tahu,” jelasnya. Owner dari Lahechocolate itu menyebut, di tengah kondisi seperti ini, digital memang sangat diperlukan. “Produk pribadi juga merambah ke camilan. Penjualannya tentu sudah terjual hingga keluar Kaltim,” ungkapnya. Menurutnya, mengapa melibatkan digital sangat penting tentu sudah memasuki eranya. “Karena perlahan kan semua sudah berubah, atau usaha akan mati,” kuncinya. (dra2/k16)
