Jalan Tak Kunjung Tersentuh Perbaikan, Berimbas Harga Produk Melambung

- Sabtu, 6 Februari 2021 | 11:09 WIB
MINIM PERHATIAN: Kondisi jalanan di Desa Pelawan, Kecamatan Sangkulirang, sulit dilalui terlebih saat kondisi hujan.
MINIM PERHATIAN: Kondisi jalanan di Desa Pelawan, Kecamatan Sangkulirang, sulit dilalui terlebih saat kondisi hujan.

Sudah 21 tahun usia Kutai Timur (Kutim). Namun, akses penghubung masih banyak yang tidak layak. Bahkan, jalan bubur masih mengganggu perekonomian. 

 

SANGATTA–Salah satunya Desa Pelawan, Kecamatan Sangkulirang, yang sudah ada sejak awal Kota Tercinta, sebutan Kutim, berdiri. Parahnya, hingga kini tak tersentuh pembangunan. Hal itu dikeluhkan warga setempat. Salah satunya, Riswandi Syam. 

Aksesnya lebih parah ketika musim hujan. Butuh waktu sangat lama untuk melintas di kawasan tersebut. "Kondisi jalan poros Sangatta-Berau itu sangat buruk, memang dari dulu rusak, tapi parah sekali saat musim hujan seperti saat sekarang," ujarnya pada Kaltim Post

Riswandi bercerita, telah menetap 15 tahun terakhir di kawasan tersebut. Namun, perbaikan jalan seperti menjadi proyek yang sulit dilakukan. Sehingga, hal itu menghambat aktivitas dan transportasi masyarakat. 

"Rusaknya jalanan juga berdampak ke perekonomian, di mana harga sembako jadi melonjak, sudah 15 tahun begini-begini aja, tidak ada perubahan," tuturnya. Bahkan tidak ada alternatif akses lain jika masyarakat ingin menyambangi Sangatta maupun Berau. Hal itu tentu sangat menyulitkan. Terlebih saat masyarakat yang ingin menyambangi rumah sakit (RS). 

"Itu jalan utama, jika hujan tidak bisa dilewati, kalau mau tunggu kering pasti lama, saat ada masalah darurat pasti sulit. Sebenarnya ada jalan alternatif, tapi kondisinya lebih parah rusaknya," tandas dia. 

Sejumlah upaya telah dilakukan. Namun, pemerintah tak kunjung melirik untuk melalukan perbaikan. Padahal, jalan berubah menjadi bubur selalu berpotensi menjadi pemicu kecelakaan. "Kami pernah mengadu ke pemerintah, tapi lubangnya hanya ditambal menggunakan timbunan, dan kalau ada mobil muatan berat lewat ya hancur, apalagi kalau sudah hujan, tambah parah," imbuhnya. 

Menurut dia, akses itu merupakan harapan warga. Dia merasa kepedulian pemerintah sangat sedikit. Tak jarang warga yang ingin melintas terpaksa menginap di jalan. "Kalau mau ke sini mesti pakai mobil off road atau motor trail, selain itu ya siap-siap menginap di jalan. Tentu harapan kami, tolonglah dibantu," pintanya. 

Dia berharap, masalah kondisi jalanan di desa tersebut dapat terselesaikan. Begitu pula dengan jembatan penghubung yang belum selesai hingga saat ini. "Kami sebagai masyarakat Desa Pelawan tentunya berharap jalan segera diperbaiki, minimal semenisasi agar tidak menghambat perekonomian masyarakat. Begitu juga dengan jembatan yang menghubungkan Desa GM ke Desa Pelawan, supaya dapat direalisasikan," kuncinya. (*/la/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X