Mercedes selalu menempatkan pembalapnya sebagai kampiun di akhir musim. Tren itu terjadi sejak era mesin V6 turbo hybrid pada musim 2014. Fakta tersebut membuat tim Silver Arrows selalu mendominasi dalam tujuh musim terakhir. Musim ini, mereka mengincar prestasi yang sama.
Namun, Team Principal Mercedes Toto Wolff melihat adanya ancaman dari para pesaing mereka, terutama dari Red Bull. Apalagi, musim ini adalah tahun terakhir kerja sama mereka dengan Honda di pentas F1. Musim depan, Honda menarik diri dari keikutsertaan penyedia mesin balap.
’’Max (Max Verstappen, pembalap Red Bull) dan Red Bull pasti akan tampil kuat pada tahun terakhir bersama Honda,” papar Wolff dilansir dari RTL. Selain itu, kehadiran Sergio Perez di mobil kedua Red Bull jelas menebar ancaman serius buat Mercedes.
Perez musim lalu tampil impresif bersama Racing Point (musim ini berganti nama menjadi Aston Martin). Dia bahkan memenangi balapan pertamanya di pentas F1 pada GP Sakhir.
Pembalap veteran Belanda Tom Coronel menyebut, Verstappen bisa bersinar terang pada musim 2021. Salah satu indikasinya adalah musim lalu ketika Verstappen sukses mencuri kemenangan di sirkuit favorit bagi Mercedes. Misalnya pada balapan kedua di Sirkuit Silverstone dan GP Abu Dhabi musim lalu.
Verstappen kian matang berkompetisi di F1. ’’Tetapi, kemenangan itu jelas mengatakan sesuatu,” papar Coronel dilansir Motorsport. Tidak heran, Red Bull menjadi salah satu penantang terkuat bagi Mercedes pada musim 2021.
Namun, Wolff juga melihat perkembangan tim-tim lain. Misalnya McLaren. Terutama setelah mereka kedatangan pembalap anyar berpengalaman Daniel Ricciardo. Selain itu, McLaren kini mendapatkan suplai mesin dari Mercedes setelah beralih dari suplai mesin Renault. (nap/c17/bas)
