Gubernur Komitmen Kembangkan Sektor Pertanian

- Sabtu, 30 Januari 2021 | 11:19 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SAMARINDA–Produktivitas padi di Kaltim dinilai sudah leveling off pada angka 5,2 ton per hektare (ha), bahkan mulai menurun. Selain penurunan produktivitas lahan, tingginya laju konversi lahan sawah untuk penggunaan lain juga memperburuk kinerja produksi padi. Padahal, kebutuhan pangan terus meningkat seiring laju pertambahan penduduk sebesar 1,19 persen per tahun.

Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, pemerintah terus berkomitmen membangun dan mengembangkan sektor pertanian. Bantuan benih, peralatan, dan prasarana lainnya terus saja diberikan, disesuaikan kebutuhan petani. Kegiatan pertanian dan komitmen kepala daerah menjadi catatan penting baginya, agar program prioritas ini bisa berjalan dengan baik dan terarah.

“Saya kembali mengingatkan kepala daerah terutama instansi terkait agar benar-benar menyalurkan bantuan disesuaikan kebutuhan petani. Sebab bantuan-bantuan ini diharapkan bisa membantu petani meningkatkan produktivitasnya,” jelas dia, Jumat (29/1).

Dia menjelaskan, ada bantuan yang diberikan kepada petani, tetapi tidak sesuai kebutuhan sehingga tidak dimanfaatkan bahkan tidak terpakai dan terbuang percuma. Ada bantuan alsintan (alat mesin pertanian), traktor mini, traktor besar. Tidak jalan, karena tidak diperlukan. “Jadi besi tua, dan rusak percuma ini yang kita tidak mau, sehingga harus dipantau,” tuturnya.

Pihaknya meminta agar pengelolaan dan pembangunan pertanian harus diseriusi. Apalagi menyikapi krisis pangan yang terjadi saat ini, pemerintah daerah berusaha mempertahankan lahan-lahan pertanian, tentunya diiringi upaya peningkatan produksi pertanian. Pihaknya juga sudah sosialisasi ke masyarakat. “Tetapi kita tidak bisa memaksa, hanya bisa mengimbau agar bertani,” katanya.

Menurut dia, peran pertanian sangat penting mengingat kebutuhan akan produk pertanian kian membesar. Lahan-lahan pertanian harusnya meningkat, jangan malah beralih fungsi. Pihaknya juga berharap ada pertimbangan untuk subsidi harga pangan, sehingga masyarakat membeli produk pertanian dengan harga tinggi. Sehingga petani semangat meningkatkan produksinya.

“Jika nilai jual petani tinggi, semangat menanam bisa tumbuh lagi. Pembangunan pertanian harus sudah menuju pertanian maju, mandiri dan modern. Agar memperkuat peran sektor pertanian dalam menopang pertumbuhan ekonomi pada era pandemi Covid-19,” pungkasnya. (ctr/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X