Jumat (29/1), pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akan berakhir. Hal ini pun disambut oleh semua pihak, sebagai momen untuk kembali bangkit. Hal sama berlaku juga bagi e-Walk Pentacity Balikpapan SuperBlock (BSB). Pasalnya, pembatasan yang terlaksana dua minggu ini, sungguh memberi pukulan hebat bagi manajemen mal.
Corporate Communication e-Walk Pentacity BSB Adelina mengatakan, pihaknya sangat mengharapkan berakhirnya pembatasan. Karenanya, protokol kesehatan pun dimaksimalkan oleh pihak mal.
“Kami sudah siap. Dan kalau pun diperpanjang, kami ingin ajukan relaksasi,” ujarnya. Hal ini, lanjutnya, dilatarbelakangi oleh kian merosotnya tingkat kunjungan mal. Tak hanya mal yang sepi juga berdampak sangat buruk bagi seluruh tenant, yang mana kerap mengeluhkan kondisi saat ini.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap tak digelar lagi pembatasan. Apalagi menurutnya, protokol yang terapkan mal sudah diterapkan dengan cukup baik.
Dalam kesempatan itu, ia juga membantah terkait kabar tunggakan pajak bumi bangunan (PBB). Di mana manajemen mal telah patuh dalam memenuhi kewajiban atas semua tunggakan tagihan pajak sampai tahun 2019. Yang mana dikenakan kepada perusahaan berdasarkan kesepakatan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.
Sementara, kata dia, pandemi Covid-19 melumpuhkan semua sektor perekonomian, termasuk sektor pusat perbelanjaan. Maka untuk pembayaran PBB tahun 2020, manajemen BSB dan beberapa anggota APPBI (Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia) meminta kebijakan Pemkot Balikpapan. Agar dapat diberikan keringanan berupa kelonggaran pembayaran mengingat kondisi ekonomi di masa pandemi saat ini.
“Kami sudah melunaskan sampai tahun 2019. Tapi karena tahun 2020 lalu kita semua terdampak Covid-19, jadi pihak manajemen meminta keringanan. Hal ini juga sudah kami konfirmasi ke dinas terkait,” pungkasnya. (*/okt/rdh/k15)