Pemeriksaan di Jalur Darat Cuma Sampai Sore

- Rabu, 27 Januari 2021 | 15:08 WIB
Pemeriksaan di pintu masuk Balikpapan jalur darat.
Pemeriksaan di pintu masuk Balikpapan jalur darat.

PENGETATAN pintu masuk Balikpapan melalui jalur darat memasuki hari kedua, Selasa (26/1). Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan mencatat ada tiga pengendara dengan hasil terkonfirmasi positif swab antigen pada dua pos pemeriksaan. Yakni, dua hasil positif di Pos Lamaru, Balikpapan Timur, Senin (25/1). Kemudian satu hasil positif di Pos Kilometer 13, Karang Joang, Balikpapan Utara, Selasa (26/1).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan Sudirman Djayaleksana mengatakan, dua pekerja yang terkonfirmasi positif dari swab antigen di Pos Lamaru, kesehariannya mengantar logistik makanan ke toko-toko yang ada di Balikpapan. Menurut dia, jika tidak dilakukan pemeriksaan, dua pekerja berpotensi menyebarkan virus corona terhadap barang yang dibawanya ke toko yang dituju. “Kalau tidak terdeteksi, berapa orang yang akan terpapar? Itu yang saat ini kita cegah. Makanya pak wali (wali kota Balikpapan) meminta untuk menjaga jalur transportasi darat melalui pemeriksaan antigen ini,” katanya.

Mantan Kabag Humas Setkot Balikpapan ini melanjutkan, pengawasan jalur darat pada pintu masuk Balikpapan di Balikpapan Utara dan Balikpapan Timur, hanya dilakukan selama dua sif. Sif pagi dimulai pukul 09.00–12.00 Wita. Sementara sif sore mulai pukul 15.00–18.00 Wita. Dirman, biasa dia disapa menjelaskan, pemeriksaan malam hari tidak dilakukan karena kendaraan yang masuk ke Balikpapan jarang melintas pada malam hari. Selain itu, jumlah personel gabungan yang terbatas. Baik personel dari Dishub, Satpol PP, maupun Diskes Balikpapan.

“Sementara kami juga terlibat pada kegiatan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di enam kecamatan. Jadi pos itu, enggak bisa diawasi selama 24 jam,” ungkapnya. Dengan demikian, sistem pengawasan yang dapat dilakukan tim gabungan adalah razia atau pemeriksaan kendaraan yang hendak masuk ke Balikpapan. Pemeriksaan yang dilakukan juga berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan saat berkendara. Seperti menggunakan masker, lalu jumlah penumpang di kendaraan sesuai dengan ketentuan maksimal 50 persen.

“Karena pemeriksaan antigen yang dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 masuk ke Balikpapan,” ucap Dirman. Mengenai kejadian yang sempat viral, di mana ada seorang ibu yang enggan menjalani pemeriksaan rapid test antigen, lantaran sudah terlihat sakit. Dan saat ditanyakan mengenai hal itu, ibu tersebut mengakui. Dan disarankan untuk menjalani rapid test antigen. Namun, saran tersebut ditolak dan memilih untuk pulang ke Samarinda. Kejadian itu pun direkam, dan viral di sosial media. “Tapi saudaranya mau diperiksa (rapid test antigen). Cuma ibu itu saja, enggak mau,” ujarnya. (kip/riz/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X