Ekonomi Syariah Pacu Pemulihan

- Rabu, 27 Januari 2021 | 13:47 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Jasa keuangan syariah diyakini bisa memacu pemulihan ekonomi. Pasalnya, kinerja sektor ini terus menunjukkan pertumbuhan.

BALIKPAPAN - Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Wimboh Santoso mengatakan, dalam upaya pemulihan ekonomi saat ini diperlukan kontribusi semua sektor, termasuk keuangan syariah. "Peran jasa keuangan menjadi sangat krusial sebagai katalis penggerak perekonomian kita, termasuk ekonomi syariah dan keuangan syariah," katanya secara webinar, Selasa (26/1).

Menurut Wimboh, di tengah pandemi ini, sektor jasa keuangan syariah tetap mampu tumbuh cukup tinggi, yaitu sebesar 21,58 persen (year on year/yoy). Lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2019 yang sebesar 13,84 persen). Bahkan pembiayaan bank umum syariah mencatatkan pertumbuhan 9,5 persen yoy di tengah kontraksi kredit perbankan sebesar 2,41 persen.

Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia juga turut diapresiasi dunia internasional. Sepanjang 2020, Indonesia telah diakui sebagai salah satu negara dengan progres terbaik dalam hal ekonomi dan keuangan syariah.

Salah satunya Refinitiv Islamic Finance Development Report 2020 yang menempatkan Indonesia pada ranking ke-2 secara global sebagai "The Most developed countries in Islamic Finance". Kemudian Global Islamic Economy Indicator 2020/2021 mencatat Indonesia sebagai ranking ke-4 global untuk sektor ekonomi syariah, serta peringkat ke-6 untuk keuangan syariah.

Penilaian lembaga internasional itu menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Antara lain sebagai negara dengan 87 persen atau setara 230 juta penduduk muslim, Indonesia memiliki potensi pengembangan ekonomi dan industri keuangan syariah yang sangat besar.

Kemudian, pertumbuhan ekonomi syariah yang tinggi. Pada 2019, pertumbuhan ekonomi syariah tercatat sebesar 5,72 persen. Lebih tinggi dibanding pertumbuhan PDB nasional. Semakin meningkatnya industri halal Indonesia. Pada 2020, nilai perdagangan industri halal Indonesia antara lain makanan, kosmetik dan obat-obatan, travel, fashion telah mencapai USD 3 miliar dan terus dalam tren meningkat.

Namun demikian, beberapa tantangan harus segera diatasi antara lain; market share industri jasa keuangan syariah relatif masih rendah, yaitu sebesar 9,90 persen dari total aset nasional, masih rendahnya literasi keuangan Syariah masih sebesar 8,93 persen, jauh tertinggal dibandingkan indeks nasional sebesar 38,03 persen.

Sementara itu, indeks inklusi keuangan syariah yang sebesar 9,1 persen juga masih jauh tertinggal dibandingkan indeks nasional sebesar 76,19 persen. Selain itu, diferensiasi model bisnis/produk syariah juga masih terbatas sehingga diperlukan inovasi dan kreativitas pelaku industri jasa keuangan syariah.

“Kemudian dibutuhkan peningkatan adopsi teknologi untuk mengikuti perkembangan teknologi yang semakin cepat dan dinamis. Perlunya SDM dengan ekspertis di bidang ekonomi dan keuangan syariah untuk mengikuti berbagai dinamika dan perubahan kondisi perekonomian maupun teknologi,” jelasnya.

Sementara untuk Kaltim, hingga periode akhir tahun lalu perkembangan aset dan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah pun tercatat dalam tren meningkat pada triwulan II 2020. Aset perbankan Syariah Balikpapan pada triwulan II 2020 tercatat tumbuh sebesar 15,15 persen (yoy). Meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 12,63 persen (yoy).

Sementara itu, kontribusi aset perbankan syariah mencapai 9,95 persen dari aset perbankan Balikpapan secara keseluruhan, atau lebih besar dari share aset perbankan syariah Kaltim (7,32 persen) maupun nasional 5,92 persen. Selain itu, penghimpunan DPK di Balikpapan pada triwulan II-2020 tumbuh 43,46 persen (yoy). Kontribusi DPK Balikpapan tercatat sebesar 11,73 persen dari total DPK secara keseluruhan, atau lebih besar dibandingkan share DPK syariah Kaltim 8,04 persen maupun nasional 5,83 persen. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X