UMKM Didorong Rambah Penjualan Daring

- Rabu, 27 Januari 2021 | 13:35 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SAMARINDA - Peningkatan kasus Covid-19 kembali memberi dampak negatif kepada lebih dari 60 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, termasuk Kaltim. Aktivitas bisnis tentu tidak boleh lagi dilakukan dengan pendekatan yang sama. Cara konvensional yang selama ini jadi andalan harus diimbangi dengan daring.

Tertekannya pelaku UMKM ini mendorong JNE untuk membantu agar segera bangkit di masa sulit. Sebagai mitra, JNE siap memfasilitasi para pelaku UMKM bersaing di ranah digital mengingat keterbatasan aktivitas fisik untuk jual-beli produk dan layanan. Bekerja sama dengan MarkPlus Inc, JNE menggelar webinar JNE Ngajak Online 2021 secara virtual guna pemberdayaan UMKM.

Kasi Pengembangan Kewirausahaan Dinas Koperasi dan UKM Samarinda Marsidah mengatakan, UMKM saat ini menjadi salah satu sektor yang paling penting di Indonesia. Sebab, UMKM menjadi salah satu sektor penunjang ekonomi yang menyerap tenaga kerja sampai 97 persen. Meskipun bergerak di sektor kecil, UMKM bisa mengatasi pengangguran yang ada.

“Di Samarinda setidaknya ada 89 ribu lebih UMKM. Saya rasa jumlah itu juga terus meningkat seiring banyaknya perusahaan yang melakukan PHK. Sebab, kebanyakan karyawan pasti beralih menjadi pelaku UMKM,” tuturnya saat webinar, Selasa (26/1).

Dia menjelaskan, pemerintah tentunya menaruh perhatian lebih besar terhadap sektor ini, karena persentase penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi. Untuk itu selama pandemi pemerintah memberikan kebijakan membantu UMKM, agar terus berkembang dan tetap memiliki daya saing. “Untuk memiliki daya saing, UMKM sudah seharusnya meninggalkan penjualan konvensional dan beralih ke digital atau penjualan online,” katanya.

Apalagi di Indonesia ditargetkan harus ada setidaknya 10 juta UMKM yang bergerak secara online, sedangkan saat ini baru mencapai 2 juta UMKM yang melakukan penjualan online. “Tapi kita akui saat pandemi penjualan online meningkat. Sebab banyak pelaku UMKM konvensional yang beralih ke online. Bahkan transaksi e-commerce saja meningkat 26 persen saat pandemi,” pungkasnya.

Bersamaan, Kepala Cabang JNE Samarinda Nandry Hidayat mengatakan, sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi JNE atas kepercayaan masyarakat selama ini, JNE turut berkontribusi dalam membantu UKM agar naik kelas dengan beragam program workshop gratis digital marketing.

“Kontribusi ini sesuai dengan kapasitas JNE sebagai perusahaan bisnis jasa logistik untuk terus melakukan langkah-langkah kolaborasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” tuturnya.

Senior Content Manager MarkPlus Inc sekaligus Vice Secretary General Indonesia Council for Small Business (ICSB) Ardhi Ridwansyah mengatakan, pandemi memaksa seluruh pelaku usaha bertransformasi ke digital. Akselerasinya bahkan lebih dari tiga kali lipat. Semua dipaksa berpindah ke online secara cepat. Ini yang perlu dilakukan oleh UMKM jika ingin bertahan.

“Permasalahan yang dihadapi UMKM tidak hanya soal modal usaha, tetapi kini mereka butuh pelatihan digital marketing,” ungkapnya. Samarinda jadi kota pertama dalam pemberdayaan UMKM oleh JNE, sekaligus merayakan ulang tahun kota Samarinda ke-353 yang dirayakan pada 21 Januari 2021 lalu. Roadshow di 59 kota di seluruh Indonesia, JNE Ngajak Online 2021 dimulai pada 26 Januari 2021 di Samarinda dan akan berakhir pada 29 Desember 2021 di Ternate. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X