SENDAWAR - Kampung Long Iram Bayan, Kecamatan Long Iram, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), belakangan ini ramai didatangi orang dari berbagai wilayah. Mereka mendatangi kawasan itu untuk menikmati durian hasil panen warga setempat.
Dengan rasa yang manis dan harga yang relatif murah, durian hasil panen yang matang di pohon milik warga setempat itu “diserbu” masyarakat dari berbagai tempat. Suasana Kampung Bayan yang menjadi sentra durian di Kabupaten Kubar belakangan ini.
Kendaraan bermotor, baik mobil maupun motor berseliweran dan hilir mudik di desa yang rindang dengan aneka pepohonan untuk berburu durian. Dari pengamatan Kaltim Post, Minggu (24/1) di sepanjang jalan wilayah kampung dipenuhi kendaraan bermotor. Terutama mobil milik pembeli berjejer di tepi jalan.
Norhayati, warga setempat yang ditemui media ini di sebuah pondok kebunnya itu membenarkan bahwa saat ini musim panen durian di kampung tersebut. Sebab, rasa durian Long Iram begitu manis dan harganya relatif murah, banyak orang berdatangan hanya untuk membeli durian.
“Kebanyakan memang yang membeli adalah para penengkulak durian. Mereka jual beli di sini dan di jual lagi ke kota. Karena di sini murah,” terangnya.
Durian yang dijual sangat beragam, mulai ukuran kecil hingga durian mentega yang diproduksi para petani setempat dengan beragam harga jual. Durian mentega tersebut juga produksi para petani setempat.
“Sudah banyak tengkulak yang masuk ke sini (Long Iram, Red) Tapi, kami lebih mengutamakan tamu yang datang sekaligus berwisata ke sini. Lagi pula, stok durian masih terbatas. Belum seimbang dibanding tamu yang datang,” urainya.
Menurut Aya, sapaan akrabnya, kualitas durian pada masa panen kali ini lebih baik karena faktor kemarau panjang. Kekurangannya hanya berat dan besarannya tidak beragam. “Kalau soal kualitas di jamin mantap. Harganya terjangkau. Mulai Rp 15 ribu hingga 70 ribu per bijinya,” tutupnya. (rud/kri/k16)
