Hari Ini Pemkot Bontang Lakukan Evaluasi PPKM, IDI Saran Diperpanjang dan Diperketat

- Senin, 25 Januari 2021 | 10:51 WIB
Penegakan disiplin di salah satu wadah kumpul-kumpul pemuda.
Penegakan disiplin di salah satu wadah kumpul-kumpul pemuda.

Lonjakan kasus Covid-19 tetap terjadi di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Evaluasi dilakukan dengan salah satu masukkan kebijakan ini diperpanjang.

 

BONTANG – Masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) bakal selesai pada 31 Januari. Namun, Pemkot mewacanakan evaluasi upaya tersebut pada Senin (25/1) hari ini. Termasuk opsi apakah memperpanjang atau menghentikan kebijakan itu.

Menanggapi itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang dr Suhardi mengatakan, sebaiknya PPKM di Kota Taman diperpanjang. Akan tetapi, bentuk pembatasan disarankan lebih ketat. Supaya tren kasus paparan mengalami penurunan drastis.

“Baik juga diperpanjang. Tetapi tidak akan bermanfaat kalau masyarakat masih kurang disiplin,” kata dokter spesialis jantung ini.

Ia berharap ada ketegasan dari Pemkot Bontang. Sehubungan dengan pelanggar protokol kesehatan selama PPKM. Bentuknya dengan pemberian sanksi. Tak hanya itu pembatasan aktivitas sebaiknya bukan hanya menyasar malam hari. Namun, selama 24 jam.

“Pagi, siang, dan malam harus tegas. Memangnya virus hanya malam hari saja,” ucapnya.

Apalagi penerapan PPKM ini dilakukan secara tidak serentak. Dalam regional Kaltim. Ditambah akses untuk mobilisasi warga tidak terpantau. Sehingga, potensi penyebaran masih dari beberapa sektor. Baik pengunjung dari daerah lain. Maupun aktivitas warga Bontang yang barusan melakukan perjalanan ke luar daerah.

“Sebaiknya tambah 14 hari tetapi semua stay at home (tinggal di rumah),” tutur dia.

Ia pun merasa gemas dengan lonjakan tren kasus belakangan ini. Kondisi ruang perawatan di rumah sakit juga penuh. Belum lagi banyak tenaga kesehatan yang terpapar akibat penanganan pandemi ini. Diperlukan sinergi pengentasan masalah dari hulu dan hilir.

“Data pasti nakes yang terpapar belum ada. Namun, dari RS Pupuk Kaltim sekira 70 an, sedangkan RSUD 50 nakes. Belum lagi rumah sakit lainnya,” sebutnya.

Sebelumnya pada Sabtu (23/1), terjadi pemecahan rekor jumlah pasien terkonfirmasi positif. Angkanya saat ini mulai tiga digit padahal sebelumnya penambahan di bawah 100 kasus.

Berdasarkan infografis Tim Gugus Tugas penambahan pasien saat itu mencapai 137 kasus baru. Sementara pasien sembuh menambah hanya 29 pasien. Kasus meninggal juga mengalami lonjakan tiga angka saat itu. Sehari berselang, angka kasus aktif ini mengalami peningkatan 71. Total kasus aktif mencapai 867. (*/ak/rdh/k15)

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X