Biden Rombak Suasana Gedung Putih

- Sabtu, 23 Januari 2021 | 12:38 WIB

WASHINGTON DC – Bukan hanya kebijakan berubah sejak oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengambil alih. Semua tetek bengek juga berganti. Salah satu perubahan yang menarik perhatian publik adalah suasana kantor.

Renovasi Kantor Oval di Gedung Putih era Biden hampir merombak semua gaya pendahulunya, Donald Trump. Karpet emas di lantai, warna favorit Trump, diganti karpet biru dengan elang botak, simbol kebangsaan AS. Kursi merah superbesar milik Trump diganti dengan kursi cokelat. Yang tak kalah simbolis, lukisan dan patung yang dipajang saat ini.

Tim Biden mengganti lukisan Presiden Andrew Johnson dengan Benjamin Franklin. Patung-patung kepala yang dibawa masuk juga merangkul multikulturalisme di AS. Antara lain, aktivis hak sipil Latin Cesar Chavez, tokoh Afrika Amerika Martin Luther King Jr, dan simbol perlawanan kebijakan segragasi Rosa Parks.

Tak kalah fenomenal, Biden mendepak patung Winston Churchill dari kantornya. Langkah ini menarik perhatian, mengingat langkah yang sama dilakukan Barack Obama saat pertama kali ngantor. Saat itu, politikus Republik hingga Boris Johnson memprotes langkah itu.

''Presiden keturunan Kenya itu tak suka kerajaan Inggris,'' ungkap Johnson yang saat itu masih menjabat wali kota London menurut CNN.

Churchill merupakan sosok yang kontroversial. Di permukaan. Dia diingat warga kehormatan AS yang pertama karena dianggap berjasa dalam menyudahi perang dunia kedua. Namun, dia juga diingat sebagai penjajah dan tokoh yang rasis.

Saat Trump berkuasa, dia memajang patung Churchill karena menganggap dia mirip dengan perdana menteri Inggris di era 1940-an itu. Namun, Biden berbeda. Dan sampai saat ini, tidak ada yang memprotes keputusan tersebut. Bahkan, Boris Johnson.

''Kantor Oval adalah ruang pribadi presiden. Terserah dia mau bagaimana mendekorasi ruangan itu,'' ujar jubir Johnson kepada The Guardian.

Selain kantor, Biden juga mengubah istilah yang dirasa terlalu kasar untuk imigran ilegal. Kini para imigran tersebut disebut sebagai noncitizens alias penduduk non-warga negara. Keputusan itu menggantikan istilah yang sering dipakai oleh rezim Trump. Yakni, aliens yang berarti pihak asing.

Keputusan itu disambut baik oleh aktivis imigran dan pencari suaka. ''Pergantian istilah ini bukan hanya langkah simbolis. Namun, sebuah fondasi untuk perubahan kebijakan nanti,'' ujar Jose Antonio Vargas, pimpinan organisasi pembela imigran ilegal Define American.

Perilaku dan sikap Biden jelas membuat anak buahnya lebih semangat untuk bekerja. Mereka tak perlu lagi takut membuat pernyataan. Kalau di era Trump, salah omong bisa berujung dalam pemecatan atau setidaknya mutasi.

Anthony Fauci menjadi saksi. Pria yang ditunjuk sebagai delegasi AS untuk WHO itu tak mau lagi mengingat momen berbeda pendapat dengan Trump. ''Yang sudah ditegaskan presiden 15 menit lalu kepada saya, kita akan benar-benar transparan dan jujur. Kami tak akan berusaha menebak untuk sesuatu yang kita tidak tahu dan bekerja berdasarkan sains,'' ungkapnya.

Sementara itu, pentolan republik di Senat AS Mitch McConnell meminta agar sidang pemakzulan bisa ditunda hingga pertengahan Februari. Menurutnya, Trump harusnya melalui prosedur yang layak untuk bisa mempersiapkan pembelaan diri. ''Kami percaya kita tak boleh terburu-buru dalam memproses hal ini. Bisa-bisa hal ini akan merusak Senat atau pemerintahan,'' ungkapnya.

Demokrat masih bungkam mengenai tawaran tersebut. Namun, beberapa faksi di partai keledai itu menilai penundaan lebih baik dilakukan. Supaya, proses konfirmasi kabinet Biden bisa berjalan lancar.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X