PROKAL.CO,
WASHINGTON DC – Bukan hanya kebijakan berubah sejak oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengambil alih. Semua tetek bengek juga berganti. Salah satu perubahan yang menarik perhatian publik adalah suasana kantor.
Renovasi Kantor Oval di Gedung Putih era Biden hampir merombak semua gaya pendahulunya, Donald Trump. Karpet emas di lantai, warna favorit Trump, diganti karpet biru dengan elang botak, simbol kebangsaan AS. Kursi merah superbesar milik Trump diganti dengan kursi cokelat. Yang tak kalah simbolis, lukisan dan patung yang dipajang saat ini.
Tim Biden mengganti lukisan Presiden Andrew Johnson dengan Benjamin Franklin. Patung-patung kepala yang dibawa masuk juga merangkul multikulturalisme di AS. Antara lain, aktivis hak sipil Latin Cesar Chavez, tokoh Afrika Amerika Martin Luther King Jr, dan simbol perlawanan kebijakan segragasi Rosa Parks.
Tak kalah fenomenal, Biden mendepak patung Winston Churchill dari kantornya. Langkah ini menarik perhatian, mengingat langkah yang sama dilakukan Barack Obama saat pertama kali ngantor. Saat itu, politikus Republik hingga Boris Johnson memprotes langkah itu.
''Presiden keturunan Kenya itu tak suka kerajaan Inggris,'' ungkap Johnson yang saat itu masih menjabat wali kota London menurut CNN.
Churchill merupakan sosok yang kontroversial. Di permukaan. Dia diingat warga kehormatan AS yang pertama karena dianggap berjasa dalam menyudahi perang dunia kedua. Namun, dia juga diingat sebagai penjajah dan tokoh yang rasis.