TANJUNG REDEB-Upaya pelestarian terumbu karang juga harus membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir. Kekayaan alam menjadi salah satu kekuatan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan pada saat yang sama juga harus menjadi tepat kita melakukan pelestarian demi ekosistem dunia.
Di Kabupaten Berau, kawasan terumbu karang ada di Kecamatan Maratua, Pulau Derawan, Batu Putih, dan Biduk-Biduk. “Untuk gugusan terumbu karang di Kalimantan Timur itu kita yang paling luas se-Kalimantan. Kalau di Indonesia, kita termasuk kawasan yang segitiga karang dunia,” ujarnya.
Menurut Taufiq Hidayat, kepala Seksi Pelayanan Usaha Dinas Perikanan, pihaknya sudah banyak melakukan rehabilitasi terumbu karang dengan teknik transplantasi.
“Dengan menanam bibit terumbu karang dengan teknik pencangkokan menggunakan media tertentu. Semisal dengan kerangka atau blok yang diberi pipa atau besi untuk tempat mengikat bibit terumbu karang tersebut,” ungkapnya, Jumat (22/1).
Ia menjelaskan, transplantasi terumbu karang dilakukan menggunakan media kerangka besi berbentuk petak dengan jaring kawat di semua sisi. Di bagian atas terdapat pipa kecil untuk tumbuhnya transplantasi terumbu karang.
Dilihat dari sisi pertumbuhan karangnya cukup baik, namun kerangkanya tidak cukup kuat untuk menahan ombak, sehingga kurang maksimal transplantasi terumbu karang. Kemudian dilakukan menggunakan media blok semen ukuran 30x30 cm. Masing-masing blok terdapat empat bibit terumbu karang yang diikat di pipa kecil.
“Penggunaan blok semen, lebih kuat dan tahan terhadap ombak, sehingga pertumbuhan terumbu karangnya lebih maksimal,” ujarnya.
Sejauh yang sudah dilakukan, ucap dia, cukup efektif dan terumbu karang tersebut memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup cepat. Dalam selang waktu 6 bulan, pertumbuhan terumbu karang tersebut menunjukkan pertumbuhan yang baik.
Dikatakannya, tujuan transplantasi pada dasarnya untuk pelestarian ekosistem terumbu karang yang berperan dalam mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak. “Dengan transplantasi ini diharapkan bisa memperbaiki ekosistem yang sudah rusak oleh berbagai aktivitas,” ujarnya.
Ia mengungkap, terumbu karang merupakan panorama di dasar laut yang sangat indah dan kaya keanekaragaman jenis biota dan merupakan perairan yang produktif. Terumbu karang merupakan ekosistem khas perairan tropis dan merupakan habitat berbagai biota untuk tumbuh dan berkembang biak dalam kehidupan yang seimbang.
Dalam 1 kilometer persegi, terumbu karang yang baik dapat menghasilkan 20.000–35.000 ton ikan setahun. ”Karena itu, transplantasi terumbu karang ini sangat penting, tidak hanya untuk lingkungan hidup, tapi lestarinya ekosistem terumbu karang, bisa menjadi tujuan wisata yang potensial,” pungkasnya. (*/fif/ind/k16)