LIVERPOOL– Ada apa dengan Liverpool FC? Lima laga terakhir Premier League dilalui LFC tanpa sekali pun kemenangan (2 kalah dan 3 seri). Yang terbaru adalah ketika The Reds dipermalukan 0-1 oleh Burnley FC di Anfield (22/1).
Periode buruk LFC semakin menyesakkan karena juara bertahan Premier League itu hanya bisa mencetak sebiji gol dalam lima laga tersebut. Yakni, melalui wide attacker Sadio Mane ke gawang West Bromwich Albion di Boxing Day (27/12/2020).
Tidak berlebihan apabila Juergen Klopp tidak tertarik membicarakan peluang juara LFC. ”Konyol untuk membicarakannya ketika kami hanya bisa mencetak satu gol dalam lima pertandingan terakhir,” ucap tactician LFC itu kepada Liverpool Echo.
Pandit sekaligus mantan bek LFC Jamie Carragher malah menyebutkan, permainan The Reds melawan Burnley FC adalah gambaran klub yang berambisi meraih juara back-to-back di Premier League. ’’Mempertahankan gelar? Finis di posisi empat besar saja masih mengkhawatirkan,’’ ucap Carragher lewat analisisnya di Daily Mail.
Ucapan Carragher tidak salah. Tiga di antara lima laga berikutnya bagi LFC adalah melawan klub di lima besar klasemen saat ini. Dimulai dengan bertandang ke Tottenham Hotspur sepekan ke depan (29/1). Tim asuhan Jose Mourinho itu saat ini menempati peringkat kelima dengan selisih hanya satu poin (33-34) plus memainkan satu laga lebih sedikit (18-19).
Setelah menghadapi West Ham (1/2) lalu Brighton & Hove Albion (4/2), pasukan Klopp ditunggu Manchester City (8/2) lalu Leicester City (13/2). Dua klub yang berada di atas LFC, masing-masing peringkat kedua dan ketiga.
Bukan hanya itu. Ada Derbi Merseyside melawan Everton yang menanti setelah laga melawan Manchester City dan Leicester City atau pada 21 Februari mendatang. Di sisi lain, laga terdekat LFC adalah menghadapi pemuncak klasemen Premier League Manchester United di Piala FA pada Senin dini hari (25/1).
Sebagaimana yang terlihat dalam lima laga terakhir, PR (pekerjaan rumah) Klopp adalah mengembalikan produktivitas lini serang LFC. ”Kami harus kembali menemukan habit dalam mencetak gol. Kami seperti kehilangan ketepatan dalam memanfaatkan peluang. Meski Anda pemain dengan skill hebat, Anda membutuhkannya untuk bisa mencetak gol,” tutur Klopp kepada Sky Sports.
Trisula Mohamed Salah-Roberto Firmino-Mane seperti sedang dikutuk untuk membikin gol. Itu ditambah dengan cedera lutut Diogo Jota. Selain Jota, penyokong trisula Salah-Firmino-Sane lainnya memang belum bisa jadi pembeda.
Sebut saja Divock Origi, Takumi Minamino, Xherdan Shaqiri, dan Alex-Oxlade Chamberlain. Kecuali Minamino yang hanya bermain enam menit terakhir, tiga nama lainnya bermain starter kemarin. (ren/c12/dns)
