Masih Terima Bonus Demografi, Penduduk Kaltim Didominasi Generasi Z dan Milenial

- Jumat, 22 Januari 2021 | 12:55 WIB

SAMARINDA – Tahun ini, Kaltim masih menerima bonus demografi. Ditandai dengan hasil sensus penduduk (SP) 2020 yang mencatat 70,28 persen penduduknya berada di usia produktif. Sensus penduduk tersebut mengungkapkan Kaltim memiliki penduduk sebanyak 3.766.039 jiwa atau hanya 1,40 persen dari total jumlah penduduk nasional yang mencapai 270,2 juta jiwa.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, dari total penduduk di Kaltim pada 2020, penduduk laki-laki lebih banyak dari perempuan. SP2020 mencatat jumlah penduduk laki-laki di Kaltim sebanyak 1.961.634 jiwa atau 52,09 persen dari penduduk Bumi Etam. Sementara jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.804.405 jiwa atau 47,91 persen dari penduduk Kaltim.

Dari kedua informasi tersebut, rasio jenis kelamin penduduk adalah sebesar 108,71, yang artinya terdapat 109 laki-laki per 100 perempuan di Kaltim pada tahun 2020. Sejak tahun 2010, jumlah penduduk Kaltim mengalami penambahan sekitar 737.552 jiwa, atau rata-rata sebanyak 73.755 jiwa setiap tahun. Pertumbuhan penduduk pada periode 2010-2020 adalah sebesar 2,13 persen.

“Penduduk Kaltim terbanyak berada di Samarinda, sedangkan paling sedikit berada di Mahakam Ulu,” tuturnya saat rilis melalui daring, Kamis (21/1). Adapun penduduk di Samarinda mencapai 827.994 jiwa, sementara Mahulu mencapai 32.513 jiwa. Sedangkan Balikpapan mencapai 688.318 jiwa, Bontang 178.917 jiwa, PPU 178.681 jiwa, Berau 248.035 jiwa, Kutim 434.459 jiwa, Kukar 792.382 jiwa, Kubar 172.288 jiwa, dan Paser 275.452 jiwa.

Dari 3,77 juta penduduk Kaltim, sebesar 89,56 persen atau sekitar 3,37 juta penduduk berdomisili sesuai KTP. Sementara sebesar 10,44 persen atau sebanyak 393.231 penduduk lainnya, berdomisili tidak sesuai KTP. “Kaltim masih berada dalam masa bonus demografi dan belum memasuki era ageing population, yang ditandai dari persentase penduduk lansia yang hanya 6,22 persen, kurang dari 10 persen,” ungkapnya.

Menurutnya, struktur penduduk dapat menjadi salah satu modal pembangunan ketika jumlah penduduk usia produktif sangat besar. Hasil SP 2020 mencatat mayoritas penduduk Kaltim didominasi oleh generasi Z, milenial dan generasi X.

Proporsi generasi Z sebanyak 29,07 persen dari total populasi (1,09 juta jiwa). Generasi milenial sebanyak 27,55 persen dari total populasi (1,04 juta jiwa), dan generasi X sebanyak 21,50 persen dari total populasi penduduk Kaltim (0,81 juta jiwa). “Generasi X dan milenial ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) terus meningkat sejak tahun 2000. Pada tahun 2000 proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 66,63 persen dari total populasi, dan meningkat menjadi 70,28 persen pada 2020. Perbedaan yang tajam antara persentase penduduk usia produktif dan non-produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas), terlihat lebih tajam di tahun 2020.

“Hal ini mencerminkan bahwa daerah ini masih berada dalam masa bonus demografi, karena sebesar 70,28 persen penduduknya masih berada di usia produktif,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X