Hentikan Operasi SAR Sriwijaya Air, Pemerintah Ajak Keluarga Korban Tabur Bunga

- Jumat, 22 Januari 2021 | 12:52 WIB
perasi pencarian Sriwijaya Air PK-CLC resmi berhenti setelah Tim SAR Gabungan bekerja selama 13 hari. Kamis sore (21/1) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hal itu.
perasi pencarian Sriwijaya Air PK-CLC resmi berhenti setelah Tim SAR Gabungan bekerja selama 13 hari. Kamis sore (21/1) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hal itu.

JAKARTA– Operasi pencarian Sriwijaya Air PK-CLC resmi berhenti setelah Tim SAR Gabungan bekerja selama 13 hari. Kamis sore (21/1) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hal itu. Dia menyebut, operasi SAR yang dipimpin oleh Badan Sar Nasional (Basarnas) akan ditutup dengan tabur bunga di titik jatuh pesawat yang berada di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Sampai kemarin, Tim SAR Gabungan sudah mengangkat 324 kantong jenazah dari dasar laut. Mereka juga menyerahkan 68 kantong berisi potongan kecil bagian dan 55 potongan besar pesawat. Itu belum termasuk temuan black box berisi flight data recorder (FDR) dan cangkang cockpit voice recorder (CVR) yang sudah diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). ”Dengan berbagai pertimbangan kami menutup operasi SAR hari ini (kemarin),” kata Budi.

Keputusan itu diambil setelah dirinya mengevaluasi operasi SAR bersama Basarnas dan seluruh potensi SAR yang terlibat. Termasuk di antaranya TNI, Polri, dan instansi lainnya. Sejak pesawat itu dikabarkan hilang dan dikonfirmasi jatuh di Perairan Kepulauan Seribu Sabtu (9/1), Tim SAR Gabungan langsung bekerja. Mereka sudah menambah masa pencarian sebanyak dua kali. Sehingga total waktu yang dihabiskan untuk misi kemanusiaan itu selama 13 hari.

Meski operasi SAR sudah resmi ditutup kemarin, Menhub menyatakan, upaya-upaya lain tetap dilakukan pemerintah. Di antaranya menugaskan KNKT untuk menuntaskan investigasi kecelakaan yang merenggut 62 nyawa tersebut. ”KNKT sudah mendapat kesepakatan dari KSAL, TNI, dan Polri untuk melakukan operasi lanjutan dengan base yang ada di Pulau Lancang,” jelas Budi. Sesuai perintah Presiden Joko Widodo, CVR harus dicari sampai ditemukan.

Sebab, benda itu yang akan membantu KNKT untuk menganalisis kecelakaan pesawat dengan rute penerbangan Jakarta – Pontianak tersebut sampai paripurna. TNI AL juga sudah memastikan, unsur-unsur mereka yang berada di Kepulauan Seribu akan membantu. Sedikitnya lima sampai enam KRI yang masih berada di sekitar lokasi kejadian akan tetap bekerja. Mereka juga akan mengerahkan penyelam bila dibutuhkan.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Purnawirawan Bagus Puruhito menyampaikan bahwa, pihaknya sudah mendapat laporan dari Polri mengenai hasil identifikasi yang dilaksanakan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Dari total 324 kantong jenazah, sudah ada 43 korban yang teridentifikasi. ”Dan menyusul tujuh (korban) akan segera diumumkan,” kata Bagus. Dia pun menegaskan, semua pihak yang tergabung dalam operasi SAR Sriwijaya Air PK-CLC sudah bekerja keras.

Setiap hari, tidak mengenal jam, mereka mengupayakan evakuasi korban maupun bagian-bagian pesawat. Itu terbukti lewat temuan-temuan yang sudah disampaikan oleh menhub. Keputusan menghentikan operasi SAR itu, lanjut Bagus, tidak hanya disepakati oleh pemerintah dan tim di lapangan. Melainkan turut meminta pandangan dari keluarga korban. ”Maka Kamis, 21 Januari 2021 pukul 16.57, operasi SAR terhadap kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 saya nyatakan ditutup,” imbuhnya.

Tugas lanjutan yang dipimpin oleh KNKT, bakal terus dikawal secara aktif oleh Basarnas sebagai koordinator SAR. Sehingga mereka bisa segera mengerahkan kekuatan apabila dibutuhkan. Pun demikian bila masyarakat menemukan sesuatu dan melapor kepada Basarnas. ”Kami akan merespons untuk menindaklanjuti temuan tersebut,” tegas Bagus. Dia pun menyatakan, agenda tabur bunga yang dilaksanakan hari ini (22/1) merupakan penghormatan terhadap para korban.

KRI Semarang-594 alan berlayar pukul 06.00 membawa keluarga korban ke lokasi pencarian sekaligus titik jatuh Sriwijaya Air PK-CLC. ”Saya selaku kepala Basarnas atau SAR Coordinator beserta seluruh tim SAR menghaturkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban,” ucap dia. Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena pun menyatakan hal serupa. Pihaknya mengucapkan belasungkawa dan memastikan hak-hak korban maupun keluarga korban dipenuhi. (syn/)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X