Pamtas RI-PNG, Ada Aturan Ketat Istri yang Ditinggalkan Bertugas

- Jumat, 22 Januari 2021 | 11:57 WIB
JAGA PERBATASAN: Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto (depan, kedua kiri) didampingi Danrem 091/ASN Brigjen Cahyo Suryo Putro melepas 450 prajurit yang Sabtu nanti diberangkatkan ke perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Foto lain, Danyon 611/AWL didampingi istri ditemui sebelum berangkat tugas.
JAGA PERBATASAN: Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto (depan, kedua kiri) didampingi Danrem 091/ASN Brigjen Cahyo Suryo Putro melepas 450 prajurit yang Sabtu nanti diberangkatkan ke perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Foto lain, Danyon 611/AWL didampingi istri ditemui sebelum berangkat tugas.

Hutan, pegunungan, dan jalur tanah bakal menghiasi aktivitas 450 prajurit Yonif 611/Awang Long (AWL) selama sembilan bulan ke depan. Jauh dari hiruk-pikuk aktivitas perkotaan, para prajurit terlatih bakal menjaga kedaulatan negara.

 

SAMARINDA–Merauke, salah satu kabupaten bagian selatan di Irian Jaya, bakal jadi tujuan ratusan prajurit untuk menjaga keamanan. Tidak hanya serangan kelompok separatis, aktivitas terselubung lainnya pun dipelototi lebih detail.

Tak kalah berbeda dengan perbatasan Indonesia-Malaysia melalui jalur utara, Indonesia-Papua Nugini diketahui banyak “jalur tikus”, yang bisa digunakan oknum warga menyelundupkan barang-barang terlarang, narkoba atau barang ilegal lainnya. Kemarin (21/1), 450 prajurit dilepas secara sah oleh Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Heri Wiranto, yang didampingi Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Brigjen Cahyo Suryo Putro.

Secara khusus, Heri menyebut, kondisi terbaru di titik selatan Irian Jaya, yang jadi tujuan prajurit yang bertugas sebagai pengamanan perbatasan (pamtas) memang relatif kondusif. “Tapi saya tidak ingin mereka (prajurit) lengah, harus selalu waspada,” ujarnya. Namun, masih adanya informasi terkait kelompok-kelompok separatis, Heri berpesan agar terus fokus dengan tugas. “Koordinasi dengan satgas lain. Saya juga peringatkan komandan satgas dalam hal ini Danyon 611/Awang Long (AWL) Mayor Inf Albert Frantesca Hutagalung untuk intens mengecek kondisi anak buahnya,” pesan Heri.

Tak dimungkiri, basis Organisasi Papua Merdeka (OPM) memang masih ada. “Tapi basisnya banyak di daerah tengah Irian Jaya,” jelas jenderal bintang dua tersebut. Alumnus Akmil 1989 itu tak menampik perihal jalur tikus yang ada di kawasan selatan. “Oh itu benar sekali. Mungkin dianggap aman, jadi oknum-oknum itu kerap memanfaatkan daerah tersebut,” sambungnya. Heri menginstruksikan secara khusus, tindak tegas terhadap yang ilegal, serta terus berkoordinasi dengan aparat di wilayah setempat.

Sesuai waktu yang dijadwalkan, 450 prajurit itu bakal bertolak ke Papua Sabtu (23/1) mendatang.

MELAHIRKAN TAK DIDAMPINGI SUAMI

ErnaFerina Manalu tengah mengandung. Namun, kehamilan anak ketiganya itu jadi pengalaman pertama kala proses kelahiran anaknya nanti, lantaran tak ditemani sang suami. Ayah dari jabang bayi yang tengah dalam kandungan itu adalah Komandan Batalyon Infanteri (Yonif) 611/Awang Long (AWL), Mayor Inf Albert Frantesca Hutagalung.

“Ini pengalaman pertama sih melahirkan tak didampingi suami, tapi saya pikir tugas negara itu lebih penting,” ujar Erna.

Sebelum ditinggal tugas sang suami, dia dan istri-istri prajurit yang bertolak menjalankan tugas negara itu sudah memikirkan aktivitas ke depannya. “Baik sebelum ditinggal sampai nanti ditinggal. Banyak sih aktivitasnya, olahraga bersama, kegiatan sosial, keagamaan, hingga keterampilan seperti menjahit,” imbuhnya. Jadi kebanggaan tersendiri bagi Erna. Pasalnya, tidak semua batalion yang ada bisa berangkat.

Meski ditinggal bertugas, bukan berarti istri-istri para prajurit bisa bebas bepergian. Ada aturan yang harus ditaati. “Kartu kontrol, jadi itu diserahkan di pos jaga untuk dicatat, dan batas keluarnya dibatasi,” jelasnya. Setiap istri yang meninggalkan rumah, hanya boleh maksimal 14 jam. Tidak diperkenankan menginap, meski itu ke rumah keluarga. Selain itu, untuk tamu laki-laki dari keluarga yang datang, hanya boleh menerima adik kandung dan bapak. “Selain itu tidak boleh,” ungkapnya. (dra2/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X