DELAPAN hari berlalu, sejak menghilangnya bocah yang menjadi korban keganasan buaya di Sungai Lembak, Desa Sepaso Timur, Kecamatan Bengalon. Berbagai upaya sudah dilakukan demi menemukan tubuh bocah yang masih duduk di kelas dua SD itu.
Setidaknya sudah tujuh pawang buaya ikut mencari, demi menemukan keberadaan tubuh korban dan buaya yang menerkam. “Ada juga bantuan dari masyarakat untuk memanggil buaya itu. Pokoknya segala macam sudah dilakukan," ujar Kepala Desa Sepaso Timur Agus Susanto.
Namun, belum terlihat tanda-tanda keberadaan anak atau buaya tersebut. Pencarian akan terus berlanjut bagaimana pun caranya. Baik swadaya atau tidak. “Kami sudah berupaya semaksimal mungkin. Bahkan sudah menggunakan dana pribadi," sebutnya. Saat ini, pemerintah desa bergerak bersama masyarakat menggunakan ketinting, menyusuri sungai dari hulu hingga hilir. “Kami berharap korban dapat ditemukan. Buaya di Sungai Lembak memang banyak. Masyarakat harus lebih waspada, terutama warga bantaran sungai,” tegasnya.
Koramil 0909-06/Bengalon, Polsek Bengalon, Danposal Muara Bengalon, Polairud, BPBD, dan Damkar terus melakukan pencarian. Namun, pada hari ketujuh sudah kembali ke masing-masing tempat bertugas. Karena sesuai SOP yang berlaku, selama tujuh hari belum membuahkan hasil. (dq/dra/k8)