PROKAL.CO,
WASHINGTON DC – Inaugurasi Presiden AS Joe Biden Rabu lalu (20/1) memang bukan yang paling indah. Namun, bisa jadi momen paling melegakan bagi sebagian besar masyarakat AS dan dunia. Nakhoda Negeri Paman Sam itu langsung putar balik arah kebijakan Gedung Putih setelah diserahi kekuasaan.
Hari penyumpahan presiden tertua AS sepanjang sejarah tersebut memang sepi dan dingin. Penampilan artis top seperti Justin Timberlake tak bisa menyangkal bahwa tidak ada sorak-sorai dan tepuk tangan di ibu kota. Tamu pelantikan sang presiden dan wakilnya, Kamala Harris, hanya pejabat tinggi era Trump, pejabat kabinet Biden, 200 ribu bendera, dan belasan ribu petugas keamanan. Tapi, tanpa Donald Trump.
’’Kita sudah belajar bahwa demokrasi adalah sesuatu yang berharga tapi rapuh. Hari ini demokrasi berhasil bertahan,’’ ungkap Biden dalam pidato inaugurasi menurut Associated Press.
Namun, momen yang membosankan itu menjadi anugerah bagi sebagian orang. Tidak ada drama atau pengumuman mengejutkan di pusat politik AS hari itu. Momen saling serang dari politisi Demokrat dan Republik libur.
Senator Republik Roy Blunt bahkan mengenang nyanyian Obama pasca penembakan masal di South Carolina. Senator Demokrat Amy Klobuchar pun memanggil Blunt sebagai teman. Kali pertama dalam empat tahun, politisi dari partai keledai dan gajah bisa bertukar gurauan tanpa berakhir konflik.
Bagi Biden, itu yang terpenting. Untuk menjahit lagi bangsa yang sudah terbelah dalam empat tahun terakhir. ’’Beberapa dari kalian mungkin menganggap saya bodoh karena bicara persatuan. Tapi, saya rasa dengan sedikit toleransi, kita mungkin saja bisa,’’ paparnya.