Soal Ekspor, Posisi Kaltim Digeser Riau

- Kamis, 21 Januari 2021 | 13:55 WIB
Sawit menjadi andalan ekspor Kaltim, selain batu bara.
Sawit menjadi andalan ekspor Kaltim, selain batu bara.

SAMARINDA – Posisi Kaltim sebagai kontributor ekspor tersebar ketiga di Indonesia digeser oleh Riau. Pada periode Januari-November 2020 lalu, total nilai ekspor Kaltim hanya mencapai USD 11,59 miliar atau berkontribusi sebesar 7,98 persen terhadap ekspor nasional.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, biasanya Kaltim menduduki posisi ketiga sebagai kontributor ekspor di Indonesia. Pada periode Januari-November, dari total ekspor nasional, posisi pertama tetap diduduki Jawa Barat dengan kontribusi mencapai 16,30 persen, selanjutnya Jawa Timur 12,62 persen, posisi ketiga diduduki oleh Riau dengan kontribusi mencapai 8,37 persen.

“Kita berada di posisi empat dengan kontribusi 7,98 persen. Biasanya Kaltim menduduki peringkat ketiga, saat ini memang menurun dan digantikan oleh Riau,” jelasnya, Rabu (20/1). Hal itu disebabkan nilai ekspor Kaltim yang menurun secara kumulatif. Nilai ekspor yang hanya USD 11,59 miliar, turun 21,80 persen dibanding periode yang sama pada 2019.

“Kondisi ini membuat neraca perdagangan Kaltim juga menurun meskipun masih surplus,” sambungnya. Pada November 2020 neraca perdagangan Bumi Etam surplus USD 1,10 miliar. Angka ini mengalami kenaikan dibanding neraca perdagangan pada Oktober 2020 yang surplus sebesar USD 0,60 miliar. Namun secara kumulatif dari Januari–November 2020 tercatat hanya surplus USD 9,79 miliar, turun jika dibandingkan periode yang sama 2019 yang surplus USD 12,66 miliar.

“Penurunan ekspor disebabkan menurunnya kinerja komoditas utama Kaltim (batu bara). Dengan kontribusi yang cukup besar, penurunan satu komoditas tersebut berpengaruh cukup besar,” ungkapnya.

Penurunan tersebut membuat nilai ekspor Kaltim menurun, sehingga kedudukannya yang biasa menjadi tiga daerah yang berkontribusi terbesar sebagai penyumbang ekspor, digantikan oleh Riau. “Meskipun kedudukannya sedikit menurun, namun secara menyeluruh kinerja perdagangan masih surplus,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X