Sepakat Stabilkan Harga Jangka Pendek

- Kamis, 21 Januari 2021 | 13:45 WIB
Protes pedagang daging di salah satu pasar di Jakarta.
Protes pedagang daging di salah satu pasar di Jakarta.

JAKARTA – Para pedagang daging sapi Jabodetabek stop berjualan sementara kemarin (20/1). Sebab, harga jual melejit sampai ke kisaran Rp 130.000 per kilogram. Mereka berharap pemerintah turun tangan dalam menyelesaikan problem tahunan tersebut. 

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengundang importir dan Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) untuk berdialog dalam sesi kedua kemarin. Itu merupakan lanjutan dari pertemuan pertama pada Selasa (19/1). ”Penyebabnya adalah importir sudah mendapatkan harga yang tinggi dari negara produsen seperti Australia,” ujar Ketua Umum APDI Asnawi. Dia menambahkan bahwa dalam pertemuan itu, Kemendag dan para stakeholder komoditas daging sapi sepakat mengutamakan pasokan untuk masyarakat. Mereka juga sepakat menstabilkan harga daging untuk jangka pendek. Namun, harganya tetap lebih tinggi ketimbang periode sebelumnya. 

Per Juli 2020, menurut Asnawi, harga sudah mencapai USD 3,6 (sekitar Rp 50 ribu) per kilogram bobot hidup sapi bakalan. Harga itu naik pada Januari lalu menjadi USD 3,9 (sekitar Rp 54 ribu) per kilogram bobot hidup sapi bakalan. Itu belum termasuk biaya bongkar muat pelabuhan dan transportasi angkutan. Menurut Asnawi, Kemendag sudah meminta Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) agar tidak menaikkan harga timbang hidup sapi di feedlot. Imbauan itu berlaku untuk sementara saja. Yakni, sekitar dua bulan. Kini harganya pada kisaran tertinggi Rp 48.500 per kilogram. Itu setara dengan harga karkas Rp 98.000 per kilogram.  

Selain itu, untuk menstabilkan harga dan ketersediaan sapi siap potong, Kemendag akan menerbitkan izin impor sapi dari Meksiko. Juga, sapi slaughter dari Australia. Sementara itu, istana negara turut mengawasi fenomena melejitnya harga daging sapi belakangan. Terkait dengan aksi mogok para pedagang, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengaku membuka pintu untuk berdialog. Sebagaimana halnya ketika harga kedelai impor meroket dan menjadi langka di pasaran beberapa waktu lalu. 

”Mereka (asosiasi pedagang daging sapi, Red) datang dan kami terima untuk mencari solusi bersama,” ujarnya saat ditemui di lobi kantor KSP kemarin. Moeldoko berharap ada langkah cepat untuk menormalkan kembali harga jual di pasaran. Selama ini, menurut dia, pemerintah sudah berupaya keras untuk mengendalikan harga pangan. (agf/lyn/c12/hep)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB
X