PROKAL.CO,
Selain ketersediaan ruangan dan fasilitas penunjangnya,keberadaanrumah sakit darurat mesti diimbangi ketersediaan tenaga kesehatan. Faktor ini dirasa berat pemerintah.
BALIKPAPAN-Peningkatan kasus aktif Covid-19 di Kota Balikpapan masih terus terjadi. Membuat rumah sakit rujukan kewalahan karena kapasitas ruangan kian menipis. Meski demikian, opsi menyiapkan rumah sakit darurat belum disiapkan pemkot. Padahal, rumah sakit rujukan, seperti RSUD Kanujoso Djatiwibowo tak menerima pasien rujukan Covid-19 karena kamar yang tersedia telah terisi semua.
Dikonfirmasi Kaltim Post, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengungkapkan, banyak hal yang menjadi pertimbangan Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan untuk memutuskan membangun rumah sakit darurat. Salah satunya, faktor instalasi medis khusus. Lanjut dia, ruangan isolasi pasien Covid-19 mesti bertekanan negatif guna mencegah penyebaran virus. Kemudian, memperhitungkan ketersediaan tenaga kesehatan (nakes). Baik itu dokter maupun perawat yang akan bertugas di rumah sakit darurat.
Wali kota menuturkan, nakes di Balikpapan saat ini jumlahnya terbatas. Mereka sekarang bertugas menangani pasien Covid-19 di 11 rumah sakit di Balikpapan. Tak hanya itu, pertimbangan limbah medis perawatan pasien Covid-19 harus diperhatikan, sehingga tidak berdampak negatif bagi masyarakat di sekitar rumah sakit darurat. “Jadi, banyak sekali pertimbangan, ketika kami akan membuka rumah sakit darurat,” kata Rizal Effendi di Balai Kota, Rabu (20/1).
Walau begitu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim untuk membahas rumah sakit darurat tersebut. “Nanti kami akan buat laporan juga ke gubernur. Sambil menunggu petunjuknya seperti apa,” ucapnya. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty menambahkan, perlu persiapan matang untuk mendirikan rumah sakit darurat. Terutama mempertimbangkan jumlah nakes yang akan ditugaskan. Dia mengungkapkan, saat ini ada 6.100 nakes, baik dokter maupun perawat di Balikpapan yang berjuang menangani Covid-19. Mereka pun sudah ada yang terpapar virus corona saat bertugas.