Liga Dihentikan, Klub Telanjur Sekarat

- Kamis, 21 Januari 2021 | 11:11 WIB
TERLALU LAMBAT: Gede Widiade menyebut keputusan penghentian Liga Indonesia 2020 seharusnya bisa diputuskan lebih awal untuk menyelamatkan finansial klub.ANGGI PRADITHA/KP
TERLALU LAMBAT: Gede Widiade menyebut keputusan penghentian Liga Indonesia 2020 seharusnya bisa diputuskan lebih awal untuk menyelamatkan finansial klub.ANGGI PRADITHA/KP

MESKI PSSI sudah melahirkan keputusan seputar nasib kompetisi, Persiba Balikpapan tidak terlalu gembira menanggapinya. Menurut mereka, keputusan itu sudah sangat terlambat. Tim telanjur sekarat.

“Ibaratnya kita ini sudah sekarat, tapi baru sekarang ditangani. Tapi, ya, sudah, daripada mati semua klub,” ujar Presiden Persiba Balikpapan Gede Widiade. Gede pantas berang. Pasalnya, selama kompetisi tiada, mereka tetap harus menghidupi klub. Padahal, kompetisi terhenti membuat pemasukan dari sana-sini juga turut mampat. Baik dari sponsor, tiket, maupun subsidi PSSI. Kondisi ini membuat owner klub harus merogoh kocek pribadi untuk membayar gaji dan kebutuhan lain.

Ditambah, selama ini PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi juga tak bisa mengurus izin kepada kepolisian. Buntutnya, kompetisi tak kunjung bisa bergulir. Bukannya menghentikan kompetisi, PT LIB dan PSSI justru memberi angin surga seolah kompetisi masih bisa berjalan.

Hal ini yang menurut Gede tidak bisa dipahami direksi PT LIB. Sebab, kata dia mereka selama ini tak pernah punya pengalaman mengelola klub. “Federasi (PSSI) dan operator (PT LIB) kan tidak rugi, yang paling rugi ya kami pemilik klub. Tapi mereka kan tidak merasakan,” ujar mantan dirut Persija Jakarta itu.

Meski begitu, Gede tak ingin menyalahkan direksi PT LIB. Justru, Gede menganggap orang di PT LIB merupakan orang pintar. Sayang, mereka bukan sosok yang paham kultur sepak bola Indonesia. “Jadi sekarang pertanyaannya siapa yang menunjuk mereka,” kata dia.

Soal nasib musim baru, Gede tak mau berharap banyak kepada federasi dan operator. Dia menilai, selama persoalan izin dari kepolisian tak kunjung tuntas, kompetisi tak bakal bisa bergulir.

Dia juga memastikan tak akan menyiapkan tim sebelum semuanya jelas. “Dengan segala hormat, lebih baik izin diurus dulu. Jika semua sudah beres silakan rumuskan musim baru,” tegas dia.

Di sisi lain, meski kontrak pemain dan ofisial sudah habis sejak Desember kemarin, Gede menyebut manajemen tetap memberikan gaji. “Ya pokoknya saya gaji saja mereka semua,” ujarnya. Gede juga kembali meminta dukungan dari masyarakat Balikpapan, terutama pengusaha untuk ikut membesarkan Persiba jika kompetisi kembali bergulir nanti.

“Kalau bukan karena Pak Syahril (HM Syahril Taher, pemilik Persiba terdahulu) dan Pak Sekda (Sayid MN Fadli) tentu saya tak sampai ke Balikpapan. Jadi, pasti saya tetap ingin masyarakat mendukung,” pinta dia.

Bahkan, dia berharap ke depan ada sosok dari Balikpapan yang bakal mengelola Persiba. Sebab, Gede mengaku tak bakal selamanya mengelola klub berjuluk Beruang Madu ini. (hul/ndy/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kriket Kaltim Pilih Tryout di Bali

Rabu, 8 Mei 2024 | 10:15 WIB

LA Lakers Pecat Pelatih Darvin Ham

Sabtu, 4 Mei 2024 | 17:30 WIB

Marquez Tak Punya Rasa Takut

Selasa, 30 April 2024 | 14:30 WIB
X