ROMA– AS Roma kembali mengulang kesalahan dalam memahami regulasi. Pada awal musim ini (20/9/2020), Giallorossi diputuskan kalah 0-3 gara-gara memainkan pemain tidak sah saat menghadapi Hellas Verona. Meski, laga di Stadio Marc’Antonio Bentegodi itu berakhir 0-0.
Rabu (20/1) AS Roma kembali menyalahi aturan saat disingkirkan Spezia Calcio di babak 16 besar Coppa Italia. Dalam laga di Stadio Olimpico tersebut, skuad Paulo Fonseca melakukan pergantian pemain melebihi aturan atau enam kali. Satu kali lebih banyak ketimbang regulasi.
Empat pergantian dilakukan di waktu normal. Dua kali pada menit ke-69, masing-masing Leonardo Spinazzola yang digantikan Rick Karsdorp dan Gonzalo Villar disubstitusi Jordan Veretout.
Pada menit ke-85, giliran Carles Perez yang masuk untuk menggantikan tempat Henrikh Mkhitaryan. Striker utama Edin Dzeko turut dimasukkan pada menit ke-90.
Seiring laga sama kuat 2-2 di waktu normal alias berlanjut ke babak tambahan waktu, AS Roma sejatinya hanya menyisakan sekali pergantian. Yakni, ketika kiper cadangan Daniel Fuzato menggantikan Bryan Cristante pada menit ke-95 setelah kiper utama Pau Lopez dikartu merah pada menit ke-92.
Pada kenyataannya, AS Roma melakukan dua pergantian sekaligus. Satu pergantian lainnya adalah menarik keluar Pedro Rodriguez dan memasukkan Roger Ibanez.
Hal itu pun menjadi masalah. AS Roma mengira Coppa Italia mengadopsi aturan FIFA yang membolehkan pergantian ekstra (keenam) dalam sebuah turnamen. Padahal, Coppa Italia tidak mengadopsi aturan tersebut. Fonseca pun mengakui kesalahan jajarannya. ”Kami akan membahasnya secara internal,’’ kata pelatih yang menjalani musim kedua bersama Giallorossi itu kepada Rai Sport
Kesialan Lorenzo Pellegrini dkk makin lengkap karena AS Roma mengakhiri babak tambahan waktu dengan kekalahan 2-4. Kandas di 16 besar berarti capaian mundur mengingat musim lalu AS Roma mencapai satu tingkat lebih baik alias perempat final.
Ketika bersalah dalam kasus melawan Hellas Verona, Patanelo Longo yang kala itu menjabat sekretaris umum klub akhirnya mengundurkan diri. Sesuai jabatannya, dia adalah orang yang paling bertanggung jawab dan punya kewenangan dalam mengecek data diri pemain.
Nah, untuk kasus kemarin, Manajer Tim Gianluca Gombar yang jadi sasaran kemarahan fans AS Roma di media sosial. Seperti ditulis Forza Roma, Gombar memang sering membuat kesalahan terkait administrasi klub.
Seperti pramusim AS Roma di AS empat tahun lalu. Ketika tiba di Detroit, tim terkatung-katung di bandara selama lebih dari tiga jam. Sebulan berselang, kejadian sama berulang saat Giallorossi dalam perjalanan untuk uji coba melawan Celta Vigo di Vigo. Tim dipaksa menunggu pesawat sekitar setengah jam. (ren/c17/dns)