PROKAL.CO,
JAKARTA–Pelaksanaan haji tahun lalu belum ada kejelasan. Sebab, beberapa kali komunikasi Kementerian Agama (Kemenag) dengan Pemerintah Arab Saudi, belum ada kepastian apapun. Meski begitu, Kemenag memperkirakan haji 2021 mulai diberangkatkan 15 Juni.
Informasi perkiraan jadwal pemberangkatan jamaah haji itu disampaikan Menag Yaqut Cholis Qoumas saat rapat soal biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) bersama Komisi VIII DPR, (19/1). ’’Sesuai kalender hijriah dan asumsi normal, perkiraan pemberangkatan haji 2021 kloter pertama 4 dzulqodah atau 15 Juni,’’ kata Yaqut.
Tetapi dia memastikan ada atau tidaknya penyelenggaraan ibadah haji 2021 sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Arab Saudi. Walau demikian, Yaqut menjelaskan, jajarannya sudah berupaya mendapatkan informasi dari pemerintah haji. Tetapi sampai sekarang belum ada kepastian soal penyelenggaraan haji 2021.
Pemerintah Arab Saudi sampai sekarang masih berkonsentrasi pada penanggulangan pandemi Covid-19 di sana. ’’Dan (Pemerintah Saudi) memantau kondisi Covid-19 di negara-negara pengirim,’’ katanya.
Sehingga dalam rapat tersebut, Kemenag belum bisa menyampaikan rancangan awal besaran BPIH. Pada kondisi normal, besaran awal ongkos haji disampaikan Kemenag dalam rapat pembuka pembahasan BPIH bersama Komisi VIII DPR.
Yaqut mengatakan, kondisi saat ini sudah mepet. Tinggal sekitar lima bulan lagi dari jadwal pemberangkatan kloter awal jamaah haji. Dia mengatakan dalam kondisi normal, pembahasan biaya haji sejatinya sudah bisa dimulai bulan Desember 2020 atau awal Januari lalu. Untuk itu dia berharap, Komisi VIII DPR bersedia memulai pembahasan BPIH 2021 meskipun belum ada kepastian kuota haji 2021.