TANJUNG REDEB–Direktur RSUD dr Abdul Rivai Nurmin Baso yang dikonfirmasi (19/1) menjelaskan, kapasitas kamar di rumah sakit pelat merah tersebut untuk merawat pasien terkonfirmasi Covid-19 nyaris penuh.
Menurut dia, pihak rumah sakit sebenarnya telah menyiapkan dua ruangan dengan kapasitas kamar mencapai 70 kamar. Dalam satu kamar ukuran besar bisa diisi maksimal delapan orang, sedangkan kamar ukuran biasa, mampu menampung empat pasien terkonfirmasi Covid-19. “Saat ini yang ada di sini (RSUD dr Abdul Rivai) ada 100 pasien,” ujarnya. Dia menuturkan, memang menyisakan beberapa kamar untuk pasien dengan gejala Covid-19 berat, agar segera teratasi. Selain itu, untuk RSUD dr Abdul Rivai, memang dikhususkan untuk merawat pasien dengan gejala berat. “Karena di sini semua alatnya,” ucap dia.
Keseluruhan pasien saat ini masih bisa teratasi dan berada di dalam kamar yang telah disediakan. Tidak ada yang dirawat di lorong-lorong bangsal. “Selain itu, kami menyiapkan tempat tidur untuk mereka, jadi tidak ada pasien yang di lantai,” ungkapnya.
Untuk Rumah Sakit Darurat (RSD) eks Hotel Cantika Swara Nurmin menyebut di lokasi itu tersedia 40 kamar, yang maksimal diisi hingga tiga orang. Selain itu, aula hotel tersebut juga mampu memuat sebanyak 35 tempat tidur. “Yang di sana (RSD Cantika Swara) dikhususkan untuk pasien dengan gejala ringan dan sedang,” katanya.
Dia menerangkan, dari hasil tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan (Diskes) Berau, akan dikirim ke dirujuk ke RSUD dr Abdul Rivai, kemudian dilakukan pemeriksaan dahulu, apakah memiliki gejala atau tidak. Jika pasien tanpa gejala atau gejala ringan dan sedang, akan dikirim ke RSD, jika gejala berat, akan ditangani di RSUD.
“Untuk aula eks Hotel Cantika Swara saat ini masih kosong, kemarin sempat ada 10 orang di sana, untuk kamar sudah terisi semua,” ungkapnya. Untuk jumlah perawat, Nurmin menjelaskan, di RSUD dr Abdul Rivai yang berada di ruangan Teratai 48, terbagi menjadi tiga sif. Sedangkan untuk di ruangan Dahlia ada 30 perawat dan di RSD Cantika Swara ada 26 perawat. Dokter Spesialis Paru, hanya ada satu orang.
“Untuk yang di Teratai yakni satu sif, diisi 16 perawat. kendalanya di Berau hanya ada satu dokter spesialis paru, tapi saat ini di-backup dokter penyakit dalam,” pungkasnya. (kpg/hmd/dra/k8)