Lockdown di China Tak Pengaruhi Ekspor Indonesia

- Rabu, 20 Januari 2021 | 10:32 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SAMARINDA – Melonjaknya penyebaran virus corona di beberapa di Tiongkok seperti Shanghai, Tianjin, dan Manzhouli membuat pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut memutuskan untuk melakukan lockdown. Namun, langkah ini diyakini tidak memengaruhi kinerja ekspor Kaltim karena kebijakan tersebut bersifat sementara.

Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim mencatat Tiongkok sampai saat ini menjadi salah satu tujuan ekspor komoditas utama Bumi Etam, seperti batu bara dan crude palm oil (CPO). Untuk batu bara pangsa ekspor ke Tiongkok mencapai 21,43 persen, sedangkan untuk CPO mencapai 27,37 persen persen.

Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Kaltim Muhammad Hamzah mengatakan, lockdown yang dilakukan Tiongkok hanya terjadi pada beberapa kota. Masih daerah lain yang tetap normal, sehingga dampaknya tidak akan terlalu besar. Apalagi lockdown diperkirakan tidak berlangsung lama, sehingga tak akan mengganggu perdagangan dengan rentan waktu yang lama.

“Malah saya optimistis tahun ini kinerja ekspor lebih baik. Karena ada kontrak baru permintaan Tiongkok untuk batu bara Indonesia sekitar 200 juta ton,” jelasnya (18/1).

Dia menjelaskan, permintaan batu bara oleh Tiongkok tentunya berdampak besar bagi Kaltim. Apalagi perusahaan yang melakukan kontrak tersebut juga kebanyakan berdomisili di Bumi Etam. Seperti diketahui, ekspor Kaltim masih didominasi oleh pertambangan batu bara sehingga jika sektor ini naik akan berpengaruh besar terhadap kinerja ekspor di daerah ini.

Sedangkan untuk kelapa sawit, ekspornya saat ini tidak meningkat signifikan. Terlebih CPO kebanyakan sudah terserap di domestik untuk pembuatan B30. “Sehingga lockdown yang dilakukan Tiongkok saya yakin tidak akan memengaruhi ekspor dalam jangka pendek. Kecuali lockdown dilakukan dalam jangka panjang, kemungkinan bisa berpengaruh,” tutupnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X