Warga Korban Gempa di Mamuju Antre Beras

- Rabu, 20 Januari 2021 | 10:09 WIB
Ratusan warga korban gempa bumi berkekuatan 6,2 mengantre untuk mendapatkan tenda dan beras di depan rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju, Selasa (19/1). (Amirullah/Antara)
Ratusan warga korban gempa bumi berkekuatan 6,2 mengantre untuk mendapatkan tenda dan beras di depan rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju, Selasa (19/1). (Amirullah/Antara)

Ratusan warga korban gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, mengantre untuk mendapatkan tenda dan beras. Warga terlihat sudah mengantre di depan rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju di Jalan Ahmad Kirang.

”Sejak tadi saya mengantre dan sampai saat ini belum mendapatkan giliran untuk mendapatkan bantuan tenda dan katanya ada juga lima kilogram beras,” kata Ilham, seorang warga Mamuju seperti dilansir dari Antara saat mengantre untuk mendapatkan tenda di depan rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju, Selasa (19/1).

Dia mengaku mengungsi di Stadion Manakarra Mamuju bersama kedua orang tua, sesaat setelah terjadi gempa yang merusak rumahnya di kawasan Pasar Lama atau Pasar Sentral Mamuju. Sejak mengungsi di kawasan Stadion Manakarra Mamuju, dia dan para pengungsi lain sudah mendapatkan bantuan dari sejumlah relawan.

Namun, yang sangat memprihatinkan lanjut dia, para pengungsi sangat kesulitan mendapatkan air bersih, termasuk untuk kegiatan MCK (mandi, cuci, dan kakus).

”Kalau makanan dan minuman, banyak yang memberikan bantuan dari relawan. Tapi, kami sangat kesulitan air bersih untuk kegiatan MCK. Kalau saya, masih bisa pulang ke rumah tetapi orang tua saya harus ke masjid terdekat,” tutur Ilham.

Ramli, pengungsi lain yang ditemui saat mengantre di depan rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju, mengaku sudah menunggu lebih dari dua jam, tetapi juga belum mendapatkan tenda dan beras. Warga tidak mendapatkan informasi terkait bantuan tenda dan beras di depan rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju tersebut. Mereka harus mencari informasi sendiri agar bisa mendapatkan bantuan.
”Tenda dan terpal memang sangat kami butuhkan. Kalau makanan dan minuman banyak relawan yang mengantarkan ke lokasi pengungsian. Tidak ada pemberitahuan bantuan tenda ini, jadi kebetulan saya berkeliling dan melihat ada yang mengantre sehingga saya juga ikut mengantre,” tutur Ramli.

Seharusnya menurut Ramli, para ketua RT yang mendata warga yang membutuhkan bantuan kemudian mewakilkan untuk mengambil bantuan tersebut agar warga tidak perlu berdesak-desakan mengantre.

”Kita sudah menderita karena terpaksa mengungsi, eh kita juga yang harus berkeliling mencari bantuan. Seharusnya, ketua RT yang mengkoordinir kemudian mewakili warganya sehingga kita tidak harus mengantre berjam-jam seperti ini,” kata Ramli.

Hingga Selasa (19/1) sore, antrean pengungsi di depan rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju masih terus berlangsung. Pengungsi dari seluruh wilayah Kabupaten Mamuju terus berdatangan untuk mendapatkan tenda dan beras meski haru antre lama.(jpc)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Minggu, 14 April 2024 | 07:12 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Sabtu, 13 April 2024 | 15:55 WIB
X