NESTAPA..!! Belajar Daring, Siswa Mencari Jaringan Sampai ke Gunung

- Selasa, 19 Januari 2021 | 10:07 WIB
MASIH DARING: Anak-anak kawasan RT 7, Kelurahan Gunung Tabur, melakukan daring di atas gunung untuk mendapatkan jaringan. IST
MASIH DARING: Anak-anak kawasan RT 7, Kelurahan Gunung Tabur, melakukan daring di atas gunung untuk mendapatkan jaringan. IST

Beberapa waktu lalu, warga di Kelurahan Gunung Tabur mengeluhkan mengenai kondisi jaringan di wilayahnya yang benar-benar tidak ada. Sehingga, hal tersebut berdampak bagi anak-anak sekolah yang melakukan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring).

 

TANJUNG REDEB–Anak-anak perlu keluar dari rumah untuk untuk mendapatkan jaringan. Hal itu terungkap kala Lurah Gunung Tabur Lutfi Hidayat menyambangi warga RT 7.

Lurah Gunung Tabur Lutfi Hidayat menyebut, masalah daring merupakan dampak dari pandemi Covid-19. Sehingga anak-anak tidak dapat melakukan sekolah tatap muka.

Permasalah daring akibat blank spot saat ini, untuk kelurahan Gunung Tabur ada di RT 7, RT 9, dan RT 10. Tentunya membuat suasana belajar tak nyaman.

“Bisa ketika siang mereka harus berjemur karena panas, mereka tetap wajib menyelesaikan tugas yang diberikan dalam masa waktu tertentu,” ungkapnya kepada Berau Post (Kaltim Post Group), (18/1).

Lutfi menjelaskan, kondisi tersebut dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Terlebih, anak-anak dapat menjadi kader-kader yang berpotensi di Gunung Tabur. “Permasalahan tersebut seharusnya dapat diatasi secepatnya,” ungkap dia.

Kebanyakan anak-anak bersekolah di SMA 5, SMP 1 Gunung Tabur, dan SD 01 Maluang.

Tidak hanya anak-anak, bagi warga yang tinggal di wilayah RT yang mengalami blank spot, akan sangat kesulitan untuk mengikuti perkembangan informasi. Padahal, hal tersebut sangat penting di kondisi saat ini.

Warga meminta pembangunan infrastruktur menara telekomunikasi atau tower dapat dibangun, permasalahan jaringan pun telah disampaikan di musrenbang. “Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi secara online atau aplikasi lainnya,” tegas dia.

Menanggapi hal itu, Kabid Penyelenggaraan E-Government Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Berau Rahmatiah mengatakan, pihak kelurahan terkait dapat melakukan pengusulan secara bersurat ke Diskominfo agar dapat diusulkan ke Pusat. Karena program mengenai jaringan tersebut merupakan program Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo). Program tersebut merupakan bantuan jaringan internet dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti).

“Bisa melalui jaringan satelit atau membangun semacam base transceiver stadion (BTS),” ungkapnya.

Untuk 2021, rencana pembangunan BTS dilakukan di Teluk Alulu, Kecamatan Maratua. “Awalnya di Bohe Silian. Tapi warga Teluk Alulu memohon karena wilayahnya masih blank spot,” ungkapnya. Diskominfo tidak dapat melakukan pembangunan jaringan karena terbatasnya anggaran. Sehingga, setiap wilayah di Berau ditentukan pusat.

Ketika mendapat laporan bahwa RT 7, Kelurahan Gunung Tabur, mengalami blank spot, pihaknya secepatnya turun ke lapangan untuk memeriksa keadaan wilayah sekitarnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X