Permintaan Kayu Moulding Stabil

- Senin, 18 Januari 2021 | 13:12 WIB
ilustrasi
ilustrasi

PELAKU usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak di industri kayu olahan masih mampu membukukan kinerja apik di masa pandemi corona. Seperti yang dicatatkan CV Wana Karya asal Samarinda yang tetap melayani permintaan dari berbagai negara seperti Jepang, Tiongkok, dan Australia.

Direktur CV Wana Karya Azharin mengatakan, baru memasuki awal tahun 2021 pihaknya sudah mendapatkan order tujuh kontainer dengan kota tujuan Tokyo, Jepang. Total nilai ekspornya mencapai Rp 2,9 miliar dengan jumlah moulding sebanyak 114 m3. “Ini baru satu kota tujuan. Mungkin Osaka sebentar lagi. Karena permintaan olahan kayu moulding di Jepang tinggi,” katanya, Minggu (17/1).

Ia menyampaikan, hingga saat ini, tujuan ekspor selain Jepang juga ke Tiongkok dan Australia. Selain itu, tahun lalu pihaknya berhasil melakukan ekspor kayu moulding ke Osaka dan Tokyo sebanyak 122,4 m3 dengan nilai USD 235,129 atau setara Rp 3,4 miliar.

Artinya meski di tengah pandemi Covid-19 permintaan pihaknya masih bagus. Dan lagi ia mencatatkan pertumbuhan bisnis dari tahun sebelumnya. “Kayu ini masih hidup. Hanya saja kita harus mengolahnya. Kalau dulu kan kayu mentah kirim. Sekarang ya kita olah, bahkan ada yang menjadi komponen kain sutra,” bebernya.

Sebagai informasi, pihaknya mengolah kayu dari sisa-sisa pembukaan lahan (land clearing) di areal perusahaan tambang, perkebunan dan lainnya. Hingga saat ini UKM ini setidaknya mempekerjakan sekitar 17 tenaga kerja.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor berharap, industri kayu di Kaltim masih bisa bertahan. “Kita bersyukur, karena meski pandemi UKM kita masih bisa ekspor. Lebih bersyukur lagi, karena di era new normal tahun 2021 ini, permintaan baru sudah menunggu lagi,” ujarnya.

Pihaknya terus berusaha memberikan jalan dan bantuan. Mulai dari akses pasar, jalan angkutan dan lainnya. “Pemerintah akan memberikan berbagai fasilitas agar UKM kita lebih bersemangat lagi untuk ekspor,” tegasnya. BPS Kaltim mencatat, hingga November lalu ekspor kayu tumbuh 4.02 persen (yoy) sementara dari bulan sebelumnya tumbuh 94,77 persen (mtm) atau sebesar USD 69,1 juta. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X