Buka Keran Ekspor 2021, Karantina Pertanian Samarinda Kirim Bungkil Sawit ke Tiongkok

- Senin, 18 Januari 2021 | 13:06 WIB
-Badan Karantina Pertanian Samarinda mengawali tahun ini dengan mengekspor palm kernel expeller (PKE) atau bungkil inti kelapa sawit ke Tiongkok sebanyak 252,67 ton atau senilai Rp 410 juta. Ini menandakan jika dalam kondisi pandemi Covid-19 yang serba terbatas, ekspor pertanian asal Bumi Etam tetap berjalan dengan baik.
-Badan Karantina Pertanian Samarinda mengawali tahun ini dengan mengekspor palm kernel expeller (PKE) atau bungkil inti kelapa sawit ke Tiongkok sebanyak 252,67 ton atau senilai Rp 410 juta. Ini menandakan jika dalam kondisi pandemi Covid-19 yang serba terbatas, ekspor pertanian asal Bumi Etam tetap berjalan dengan baik.

SAMARINDA – Badan Karantina Pertanian Samarinda mengawali tahun ini dengan mengekspor palm kernel expeller (PKE) atau bungkil inti kelapa sawit ke Tiongkok sebanyak 252,67 ton atau senilai Rp 410 juta. Ini menandakan jika dalam kondisi pandemi Covid-19 yang serba terbatas, ekspor pertanian asal Bumi Etam tetap berjalan dengan baik.

Kepala Karantina Pertanian Samarinda Cahyono mengatakan, bungkil inti sawit ini merupakan produk samping dari olahan sawit yang masih memiliki fraksi nutrisi. Berupa selulosa, lemak, protein, arabinoksilan, glukoronoxilan serta mineral yang dapat dimanfaatkan untuk bahan campuran pakan ternak.

“Pengiriman bungkil ini merupakan pengiriman pertama ekspor pertanian tahun ini. Kita memberikan sertifikat fitosanitari kepada pemilik barang, PT Pesud Abadi Mahakam. Sertifikat ekspor yang diberikan setelah komoditas PKE ini melalui serangkaian pemeriksaan dan pengawasan. Kami pastikan komoditas ekspor ini sehat dan aman serta dapat diterima di negara tujuan,” tuturnya, Sabtu (16/1).

Dia menjelaskan, dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerjanya tercatat pada 2020 ada sebanyak 589,9 ton PKE berhasil diekspor dengan nilai Rp 950,4 juta. Tentunya dengan awal tahun dan keran ekspor sudah dibuka bisa jadi awal yang baik, sehingga kinerja ekspor bisa lebih besar. “Kita mendorong agar produk-produk pertanian bisa lebih banyak diekspor,” pungkasnya.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil mengapresiasi perusahaan eksportir yang turut menggaungkan program upaya peningkatan ekspor melalui Gerakan Tiga Kali Ekspor Komoditas Pertanian (Gratieks). Kementerian Pertanian terus berupaya memberikan fasilitas terhadap program ini. Baik untuk pembiayaan melalui kredit usaha rakyat (KUR) atau pendampingan teknis dan lainnya.

“Saya berharap Kaltim bisa menggali potensi komoditas lain yang dapat didorong menjadi komoditas unggulan ekspor,” tuturnya. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yaitu meningkatkan ekspor pertanian tidak melulu dari sawit, namun dari ragam komoditas lain. Banyak potensi lain sebenarnya yang bisa dimaksimalkan Kaltim.

"Untuk mapping-nya dapat dilihat pada aplikasi peta potensi ekspor, sudah kami siapkan. Silakan mengaksesnya atau kunjungi klinik agro ekspor di kantor karantina pertanian terdekat,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X