BALIKPAPAN – Terhitung sejak Desember 2020 lalu, intensitas hujan di Balikpapan kian meningkat. Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan memprediksi kondisi hujan sedang-lebat terjadi hingga 14 Januari.
Namun nyatanya, kondisi ini masih berlanjut. Kondisi ini diperkirakan masih akan terjadi hingga hari ini (18/1). Yang mana hujan disertai angin kencang dan petir, terus terjadi. Khususnya pada malam hingga pagi hari.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Erika Mardiyanti melalui Kasi Data dan Informasi Sta. Met Kelas I Mulyono Leonardo menjelaskan, gelombang atmosfer Equatorial Rossby, Kelvin dan tipe Low Frequency diprakirakan akan cukup aktif. Terjadi di beberapa wilayah, termasuk Kaltim.
“MJO (madden-julian oscillation) berada di fase 3 (Indian Ocean) dan diprakirakan masih akan bertahan hingga satu minggu ke depan, namun dengan kecenderungan menuju kondisi netral,” ujarnya, yang mana juga ditampilkan di web resmi BMKG.
Lanjutnya, kondisi cuaca pada periode ini akan didominasi dengan kondisi berawan hingga hujan ringan di sebagian wilayah Sumatra, Jawa bagian barat, Nusa Tenggara, Kalimantan bagian timur, Sulawesi bagian selatan, Nusa Tenggara bagian timur dan sebagian besar Maluku.
Selanjutnya, ia berkata, hujan berintensitas ringan hingga sedang diprakirakan terdapat di beberapa wilayah Sumatra bagian utara, tengah dan timur, sebagian Banten, DKI Jakarta, Jogjakarta, termasuk sebagian Kalimantan bagian timur.
Kata dia, wilayah yang berpotensi terjadinya hujan sedang-lebat disertai angin kencang dan disertai kilat/guntur diprakirakan hampir terjadi di sebagian besar wilayah di Kaltim. Tepatnya pada waktu malam hingga pagi hari.
Mengacu pada hal ini, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem. Yang mana dampak yang dapat ditimbulkan, yakni banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. (*/okt/rdh/k15)
