GAWAT..!! Di Balikpapan, Usia di Bawah 30 Tahun Banyak Terpapar

- Senin, 18 Januari 2021 | 22:00 WIB
Dalam laporan harian Minggu (17/1), dari 94 kasus yang terkonfirmasi terpapar Covid-19, sebanyak 8 orang berusia di bawah 30 tahun.
Dalam laporan harian Minggu (17/1), dari 94 kasus yang terkonfirmasi terpapar Covid-19, sebanyak 8 orang berusia di bawah 30 tahun.

Mengatasi kamar isolasi di rumah sakit penuh, pemkot berencana menambah kapasitas kamar isolasi dan membuat ruang darurat di Embarkasi Haji Batakan.

 

BALIKPAPAN-Kasus virus corona atau Covid-19 di kalangan anak muda di Kota Balikpapan mulai mengkhawatirkan. Dalam laporan harian yang dirilis Satgas Covid-19, mayoritas yang terinfeksi berusia di bawah 30 tahun. Baik itu, pasien suspect atau bergejala maupun orang tanpa gejala (OTG) hingga tracing kasus.

Dalam laporan harian Minggu (17/1), dari 94 kasus yang terkonfirmasi terpapar Covid-19, sebanyak 8 orang berusia di bawah 30 tahun. Kemudian, dari kasus orang tanpa gejala atau OTG, dari 32 kasus ,12 pasien dilaporkan berusia di bawah 30 tahun. Sementara kasus tracing, dari 23 kasus, sebanyak 12 pasien berusia di bawah 30 tahun. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, tingginya jumlah pasien Covid-19 yang berusia di bawah 30 tahun ini menjadi perhatian serius. Sebelumnya, sambung dia, umumnya pasien berkategori suspect yang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 adalah yang berusia lanjut usia atau lansia. “(Sekarang) kasus positif Covid-19 banyak didominasi anak muda,” katanya kepada Kaltim Post (17/1).

Menurutnya, penambahan ini masih terkait dengan momen libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Di mana banyak masyarakat yang menghabiskan waktu liburnya dengan menggelar acara. Membuat pergerakan orang meningkat, dengan berkumpul dan berkerumun. Namun, tidak diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. “Padahal kami sudah optimal mengimbau agar jangan keluar rumah,” ujar Dio, sapaan karib dr Andi Sri Juliarty.

Kondisi tersebut turut menjadi andil tingkat keterisian rumah sakit di Balikpapan tinggi. Di mana pemerintah pusat menetapkan persentasenya tidak lebih 70 persen. Sedangkan di Balikpapan hingga pekan lalu, tingkat keterisiannya sebesar 100 persen di ruang ICU, dan 90 persen di ruang isolasi pasien Covid-19. Hal inilah yang membuat pemkot memutuskan memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat hingga 29 Januari nanti. Belum lagi, persentase kasus sembuh di Balikpapan di bawah angka nasional. Di mana pada laporan pekan lalu, kasus sembuh nasional sebesar 80 persen, sedangkan di Balikpapan sebesar 79,3 persen.

Kemudian, kasus meninggal. Secara nasional, kasus meninggal dibatasi di angka 3 persen, sedangkan di Balikpapan kasus meninggal sebesar 4 persen. Kadiskes Balikpapan menyatakan, hampir semua kasus muncul di laboratorium pemeriksaan Covid-19 di Balikpapan. Mengatasi kamar isolasi di rumah sakit penuh, pemkot berencana menambah kapasitas kamar isolasi dan membuat ruang darurat di Embarkasi Haji Batakan. Jika opsi ini ditempuh, Embarkasi Haji Batakan di Balikpapan Timur akan menyandang status rumah sakit darurat untuk penanganan pasien Covid-19.

Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Balikpapan Drajat Witjaksono mengatakan, beberapa waktu terakhir, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 memang didominasi masyarakat berusia muda. Masih menurut data yang ada, lanjut dia, jumlah pasien yang berusia muda tersebut sangat sedikit yang meninggal dunia. Berbeda dengan pasien terkonfirmasi positif yang berusia lanjut usia. Sehingga, ketika abai terhadap protokol kesehatan dan terpapar Covid-19, akan sangat rentan menularkan keluarganya ketika berinteraksi dengan keluarganya di rumah. Terutama, jika memiliki keluarga lansia.

“Kalau yang tertular, paling banyak anak muda. Mulai usia 18 sampai 49 tahun. Tetapi yang meninggal, paling banyak usianya di atas 50 tahun. Memang ada yang anak muda, yang meninggal dengan comorbid (penyakit penyerta). Tapi tidak terlalu banyak,” katanya. Karena itu, dirinya meminta anak muda di Balikpapan tidak berkerumun dan abai terhadap protokol kesehatan Covid-19, khususnya selama pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat. Walaupun, Drajat tidak bisa memastikan bisa langsung, pasca pelaksanaan PPKM, angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Balikpapan turun di bawah 100 kasus. “Karena bergantung juga, banyak masyarakat yang memeriksakan diri ketika merasa memiliki gejala. Sehingga, jumlah tes per hari besar sekali jika dibandingkan dengan kota besar lainnya di Kaltim. Itu yang membuat jumlah positifnya banyak sekali,” jelas dia. (kip/riz/k15)

 

Usia Muda Terpapar Covid-19---JDL

14 Januari 2021

Dari 127 kasus terkonfirmasi positif di Balikpapan, sebanyak 14 kasus berusia di bawah 30 tahun. Terdiri dari 6 laki-laki, dan 8 perempuan.

Berstatus orang tanpa gejala (OTG): Dari 33 kasus OTG, 9 kasus berusia di bawah 30 tahun.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X