Ahmad & Tika, Berkah Usaha Rumahan

- Senin, 18 Januari 2021 | 11:12 WIB
BERKAH: Dari usaha olahan frozen food, perlahan tapi pasti memiliki beberapa reseller di Samarinda.
BERKAH: Dari usaha olahan frozen food, perlahan tapi pasti memiliki beberapa reseller di Samarinda.

Variasi makanan semakin berkembang. Termasuk olahan frozen food aneka macam. Seperti yang digeluti Ahmad Kriswadi dan Kartika Widianingsih. Ada belasan varian olahan. Dengan tagline sehat, olahan mereka diklaim ramah dikonsumsi anak-anak.

 

DARI dapur produksi di daerah Sungai Kapih Samarinda, sudah siap aneka bahan untuk membuat ekado. Merupakan kudapan yang terbuat dari olahan daging udang, dengan isian telur puyuh dan dibungkus kembang tahu.

Kartika atau karib disapa Tika menjelaskan jika olahan mereka diberi nama kakado. Dengan modifikasi termasuk menggunakan bahan dasar daging ayam. Lalu diberi wortel dan tetap gunakan telur puyuh. Dibungkus dengan kulit pangsit.

“Jadi memang kita gunakan bahan-bahan yang fresh. Tanpa pengawet dan MSG, makanya memang sebagian besar pembeli itu ibu-ibu muda yang punya anak kecil, untuk makanan anaknya,” jelas Tika.

“Awalnya adik saya yang paling bungsu doyan banget makan nugget, kalau dijenguk di pondok selalu minta bawakan nugget. Liburan juga sering makan itu. Maka terpikirlah bagaimana kalau buat nugget sendiri, lebih sehat tanpa MSG dan pengawet,” beber Tika ketika disinggung tentang awal mula usaha tersebut.

Tak langsung dijadikan usaha. Waktu berlalu, hingga adik pertama yang saat itu sekolah ahli gizi di Bogor kemudian mengembangkannya menjadi usaha pada 2016. Sempat berjalan beberapa waktu, melayani orderan saat di Samarinda, usaha dilanjutkan si bungsu.

“Nah barulah sekitar akhir tahun lalu, sekitar September itu saya yang pegang. Jadi ya usaha kakak-beradik yang pindah-pindah begitu. Sekarang sama suami yang pegang, dengan penambahan berbagai varian lagi,” kata perempuan kelahiran 1988 itu.

Diceritakan jika sebelumnya dia dan suami tinggal di Mimika, Papua. Selama di sana, juga mulai berjualan. “Jual pakaian dan beberapa barang. Di sana itu cepat laku. Dulu suami mengajar di yayasan yang ada di sana,” lanjut Tika.

Tercatat ada delapan reseller, disebutkan jika masih mencakup lingkup Samarinda dan yang terdekat seperti Tenggarong atau Balikpapan khususnya. Untuk luar kota, masih terkendala pengiriman. Sebab, produk mereka tanpa pengawet, dalam suhu ruangan pun lebih baik tidak lebih 12 jam.

Diungkapkan jika peminat olahan mereka bahkan dari area Jabodetabek. Hingga daerah lain di Pulau Jawa. Sebagian besar mengira justru jika basisnya di Jawa. Padahal di Samarinda.

Hadirkan olahan fresh, mereka konsisten membuat setiap hari. Tergantung pesanan reseller. “Untuk toko ada, sekalian jual sembako. Tapi sebenarnya utama itu jual frozen food-nya, jadi orang beli sembako bisa lirik frozen food itu,” timpal Ahmad.

Usaha tersebut dijalankan bersama istrinya, Tika. Khusus di dapur, Ahmad yang memegang kendali penuh. Tika bertindak sebagai promosi dan pemasaran. Resep dan modifikasi bahan ada di tangan Ahmad. (rdm/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X