NOFIYATUL CHALIMAH (*)
(*): PEWARTA, PENGHOBI WISATA
Awam mengetahui wisata Kaltim hanya Gugus Kepulauan Derawan. Padahal, pesona tak kalah eksotis juga bisa ditemui di daerah lainnya di Bumi Etam. Itu yang didapat penulis ketika menghabiskan waktu libur di Kutai Barat (Kubar) selama tiga hari.
NOFIYATUL CHALIMAH - Kutai Barat
WISATA di Kubar sebenarnya cukup lengkap. Mulai yang menyajikan sensasi berbasahan di sungai jernih sampai trekking di belantara demi menyapa tumbuhan langka. Cukup mudah pula dijangkau lantaran telah ditandai di Google Maps. Penduduk setempat pun tak segan mendampingi bila pengunjung kesulitan informasi.
Untuk memulai liburan ini, ada beberapa opsi mencapai Kubar. Namun, sebelum Anda berangkat, setidaknya rapid test dahulu. Sebagai bentuk tanggung jawab tak membawa virus ke daerah tujuan.
Jika non-reaktif atau negatif, Anda bisa mengakses Kubar lewat darat atau udara. Lewat udara, Anda bisa mendarat di Bandara Melalan, Melak. Kekurangan saat melalui udara adalah jadwal penerbangan yang belum pasti.

PETUALANGAN DIMULAI: Pintu masuk sebelum trekking di Kersik Luway.
Sementara, untuk opsi darat ada dua. Menggunakan kendaraan pribadi atau memercayakan pada jasa agen perjalanan. Jika Anda pakai jasa travel, Samarinda—Barong Tongkok dikenai tarif Rp 250—Rp 350 ribu untuk sekali perjalanan. Di sana, Anda bisa menyewa mobil dengan harga sekitar Rp 650-Rp 800 ribu per hari. Namun, bila ingin leluasa liburan tanpa terikat janji sewa, bisa membawa kendaraan sendiri.
Awal Desember 2020, penulis berangkat dari Samarinda pada 10 pagi. Sampai di Barong Tongkok sekira 7.30 malam. Di kawasan ini banyak hotel. Penulis pun menginap di salah satu hotel tak jauh dari Kantor Polres Kubar. Setelah membersihkan diri dan memulihkan tenaga, saatnya berwisata kuliner. Di sini tersedia makanan halal dan non-halal. Bagi penikmat kuliner non-halal dan pencinta olahan daging babi, di sana banyak variannya yang juga menggoda.
Setelah saat malam puas berwisata kuliner, agenda berlanjut pagi harinya. Mobil kami menuju kawasan wisata Air Terjun Tabalas di Kampung Linggang Melapeh. Air terjun ini mudah sekali diakses. Turun dari mobil, kita hanya perlu berjalan kaki sekira 200 meter.
Dari Barong Tongkok, jaraknya juga hanya sekitar 40 menit. Pastikan saat berkunjung kemari Anda membawa baju ganti. Karena sayang bila melewatkan kesempatan berbasahan menikmati kesegaran air yang mengalir dari cegar tersebut.

SEGAR: Serunya bermain air dan menyusun batu di Batuq Bura.
Setelah menikmati Air Terjun Tabalas, arahkan mobil menuju Danau Aco yang jaraknya hanya 10 menit. Di sana nikmati keindahan danau yang berada di antara kawasan perbukitan tersebut. Tak cukup itu, saatnya menuju wisata air Hemaq Beniung di Kampung Juaq Asa. Di sini waktunya bersantai sambil mengisi perut.

AMBIL JEDA: Bersantai sambil makan siang juga bisa di Batuq Bura, memanfaatkan kerindangan pohon dan tanah yang cukup lapang.
Fasilitas pun lengkap. Setelah istirahat di Hemaq Beniung, lanjutkan petualangan ke Kersik Luway yang jaraknya hanya 30 menit. Di sinilah habitat anggrek hitam yang kesohor dan jadi maskot Kaltim itu.
Didi Mus, staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang menjaga kawasan ini menjelaskan, Cagar Alam Padang Luway—dikenal dengan Kersik Luway—telah dikukuhkan sebagai kawasan konservasi seluas hampir 5 ribu hektare.
"Di sini salah satu habitat anggrek di Kaltim. Di cagar alam ini telah ditemukan 57 spesies anggrek alam dan jenis anggrek yang dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999 yaitu anggrek hitam dan anggrek tebu," jelas Didi Mus.

ASRI: Pemandangan menenangkan akan menyambut Anda saat memasuki kawasan wisata Danau Aco.
Di Kersik Luway, Anda akan diajak trekking untuk melihat aneka flora. Cagar alam ini memiliki dua habitat alami yaitu hutan dataran rendah dan hutan kerangas. Nah, hutan kerangas memiliki ciri khas berupa pasir atau kersik yang berwarna putih dan merupakan habitat penting bagi berbagai jenis anggrek terutama anggrek hitam.
Maka itu, aneka macam anggrek bisa tumbuh di kawasan ini. Cukup trekking pendek, Anda sudah menemukan anggrek hitam. Setiap harinya, Kersik Luway beroperasi hingga pukul 4 sore. Agar paripurna menikmati Kutai Barat, arahkan mobil menuju Melak. Anda bisa menikmati aneka kuliner sambil menyore di tepian Sungai Mahakam di depan Pasar Baru Olah Bebaya Melak.
Ketika malam tiba, saatnya kembali ke hotel dan mengumpulkan tenaga untuk esok hari. Sebab, pukul 4 pagi Anda harus bersiap menuju Gunung S, sebuah spot wisata gunung dengan pemandangan sunrise dan halimun. Setelah menikmati udara segar di Gunung S, waktunya turun ke Bumi Perkemahan Batuq Bura.
Bagi Anda yang sudah tak sabar mencoba sungai berair jernih, maka inilah saatnya. Terhanyut santai di atas ban, atau sekadar berenang dan bermain susun batu, bakal mengasyikkan. Jangan takut lapar, karena banyak warung yang menyiapkan makanan.
Setelah puas bermain, silakan bersiap-siap kembali ke Samarinda. Tetapi, jika Anda masih memiliki waktu lebih, tambahkan destinasi tak jauh dari Barong Tongkok. Seperti Jantur Mapan, atau Taman Budaya Sendawar. Nah, perjalanan Barong Tongkok ke Samarinda mencapai 7-8 jam. Jika lelah, jangan dipaksakan berjalan. Beristirahatlah di warung-warung yang ada di pinggir jalan agar selamat sampai di rumah. (ndy/k16)