SAMARINDA–Kondisi Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, luluh lantak akibat longsor yang menimpa sejak Juli 2020 silam. Tidak terhitung berapa kali sudah sedimentasi yang diduga bekas disposal pertambangan itu menutup badan jalan. Dari masyarakat, pemerintah, hingga perusahaan sekitar sudah turun tangan, tapi longsor belum tertangani.
Tahun ini Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR dan Pera) Kaltim bakal mengajukan kegiatan pembangunan dinding penahan tanah (DPT). Diharapkan proyek tersebut bisa menghentikan tanah dari lereng gunung tumpah ke jalan.
Kepada media, Kasi Perencanaan Bina Marga Muhammad DPUPR dan Pera Kaltim Muhran menuturkan, sejak akhir tahun lalu pihaknya sudah menyelesaikan kegiatan perencanaan untuk penanganan longsor. Yakni membangun konstruksi dinding beton bertulang (retaining wall) sepanjang 175 meter, dengan ketinggian 4,8 meter, dan lebar 2,75 meter. "Rencana kebutuhan anggaran sekitar Rp 8,6 miliar. Saat ini menunggu DPA baru bisa dilelang. Agar konstruksi lebih kuat, akan dipasang pipa pancang berdiameter 300 mm dengan kedalaman 3 meter," ucapnya beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, sebagai antisipasi kondisi keuangan nasional imbas Covid-19, berkaca dari refocusing anggaran tahun lalu, pihaknya menyiapkan opsi lain ketika anggaran tersebut tidak dipenuhi. Yakni melakukan pengerukan lereng untuk membuang disposal yang berpotensi terjadi longsor sekitar 45-50 ribu meter kubik, dengan estimasi biaya Rp 4-5 miliar.
"Opsi itu baru pertama kali disiapkan dalam berbagai proyek. Sebab, penyelesaian longsor tersebut turut menjadi prioritas, sehingga ketika dana tidak tercukupi, ada pilihan pekerjaan lain agar bisa menyelesaikan longsor di sana yang cukup menyengsarakan masyarakat," ucapnya.
Atas opsi kedua, pihaknya tengah mencari lokasi untuk pembuangan disposal karena pada lokasi seberang longsor yang sebelumnya menjadi tempat pembuangan hanya tersisa sedikit area kosong. Sehingga, diperlukan lokasi lain agar pekerjaan bisa dilakukan dengan maksimal. "Kami optimistis dan tetap berharap untuk pembangunan DPT bisa disetujui," harapannya.
Dia berharap masyarakat bisa memahami pekerjaan yang tengah dilakukan tim dari UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II sudah maksimal. Apalagi kondisi cuaca saat ini lebih sering hujan. Akibatnya tanah di lereng gunung menjadi basah dan mudah longsor. "Kami mohon maaf atas penutupan sementara. Kondisi sedimentasi memenuhi dua ruas jalan. Nantinya kami pasang rambu-rambu juga," singkatnya. (dns/dra/k16)