Apakah Benar Indonesia Dijajah oleh Pemerintah Belanda?

- Senin, 18 Januari 2021 | 10:34 WIB

Oleh:

Dadang IK Mujiono

Mahasiswa S3 Departemen Asia Tenggara National University of Singapore

 

Adolf Hitler mengatakan “Orang yang tidak memiliki rasa sejarah, adalah seperti orang yang tidak memiliki telinga atau mata” maka sudah sewajarnya manusia harus belajar sejarah, khususnya sejarah negara sendiri, Indonesia.

Banyak literatur sejarah di Indonesia mulai dari buku untuk SD sampai perguruan tinggi mengatakan bahwa Indonesia dijajah oleh kolonial Belanda selama 350 tahun. Namun jika kita telaah dari sejarah Indonesia, kedatangan bangsa Belanda ke Nusantara (pada saat itu Indonesia belum ada) pertama kali di Bantam (Banten) di tahun 1596.

Jika kita kurangi dari tahun 1945-1596, ya benar kira-kira Belanda sudah berada di Indonesia selama 349 tahun. Namun, apakah benar Belanda menjajah selama 349 tahun? Tentu banyak versi.

Kedatangan Belanda pada saat itu awalnya tidak untuk menjajah Nusantara, melainkan berdagang dengan kerajaan setempat khususnya rempah-rempah. Datangnya bangsa Belanda merupakan perwakilan dari persatuan pedagang Belanda yang dikirim dari Amsterdam untuk mencari informasi mengenai rempah-rempah yang dibutuhkan masyarakat Eropa.

Pada saat itu ekspedisi Belanda ke Nusantara dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Seiring berjalannya waktu, pedagang Belanda berhasil mengendalikan perdagangan di Asia dan akhirnya mendirikan Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) sebuah perserikatan dagang yang bertujuan memonopoli aktivitas dagang di Asia pada tanggal 20 Maret 1602. Banyak sejarawan mengatakan berdirinya VOC adalah cikal bakal penjajahan Belanda di Indonesia/Nusantara.

Hadirnya VOC sendiri tidak serta-merta dengan mudah menguasai seluruh SDA yang ada di Nusantara. Sejak berdiri di Batavia (Jakarta) 1603, VOC mengalami banyak tantangan, di antaranya peperangan yang dilakukan oleh kerajaan Banten dan Mataram. Bahkan di 1613-1648 Mataram dan Banten melakukan penyerangan terhadap Batavia yang didukung oleh VOC namun gagal.

Uniknya seiring berjalannya waktu Belanda dan Kerajaan Mataram justru bekerja sama melawan kekuatan laut seperti Kerajaan Banten dan berbagai kerajaan lainnya. Adanya hubungan yang erat tersebut dilatarbelakangi oleh politik Belanda yang merangkul kerajaan setempat untuk berdagang dan mencari untung bersama-sama.

Adanya konflik di antara kerajaan di Nusantara juga dimanfaatkan Belanda sebagai pihak penengah dan memberikan banyak bantuan kepada pihak-pihak tertentu untuk memenangkan peperangan, tentunya dengan imbalan kepada Belanda. Salah satunya terjadi ketika peperangan antara Pangeran Muda Trunojoyo dari Medan melawan Putra Mahkota Mataram.

Pertanyaan yang muncul di saat sekarang, apakah Belanda menjajah Nusantara? Pada kenyataannya Belanda memang memiliki kekuatan politik dan militer yang kuat di Jawa, namun perlu dicatat, tidak akan pernah ada perkembangan politik di antara kerajaan di Nusantara tanpa ada intervensi Belanda.

Sehebat-hebatnya VOC berperan dalam politik dan perdagangan di Nusantara, toh akhirnya VOC runtuh karena korupsi, biaya perang dan biaya operasional yang besar. Tepat di tahun 1789 ketika Revolusi Perancis, VOC dinyatakan bangkrut dan seluruh aset dan wilayah dagang serta kekuasaan VOC resmi diambil alih oleh Pemerintah Belanda. Sejak saat itu wilayah yang dikuasai pemerintah Belanda secara resmi disebut sebagai Netherland Indies.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X