PROKAL.CO,
CAGLIARI– ’’Saya datang ke sini (AC Milan, Red) karena klub ini penuh tantangan”. Begitu ucapan Zlatan Ibrahimovic ketika kembali ke AC Milan pada musim panas 2019. Jawaban sama persis disampaikan Ibra kala menolak tawaran Rossoneri dan lebih memilih ke Inter Milan pada musim panas 2006.
Terlepas bersama ACM atau Inter, Ibra berhasil menjawab tantangan. Salah satunya masuk daftar centurion (mencatat lebih dari 100 penampilan) di dua klub sekota tersebut. Capaian yang sulit disamai oleh pemain mana pun pada era modern di sepak bola Italia.
Penampilan lima menit melawan Torino pekan lalu (9/1) menjadi laga ke-117 Ibra bersama Rossoneri. Menyamai jumlah laga pemilik julukan Ibracadabra tersebut selama memperkuat Nerazzurri.
Menghadapi Cagliari Calcio di Sardegna Arena dini hari nanti (siaran langsung RCTI/beIN Sports 1 pukul 02.45 WIB), Ibra berpeluang mencatat penampilan lebih banyak bersama ACM ketimbang Inter. ’’Sebagai penegas Ibra itu AC Milan. Bukan Inter Milan,’’ tulis koran olahraga yang berkantor di Milan, La Gazzetta dello Sport, dalam artikelnya kemarin (17/1).
Kebetulan, Sardegna Arena pernah menyimpan cerita apik bagi Ibra. Musim lalu, attaccante 39 tahun itu membuka keran golnya bersama Rossoneri. Di kandang Cagliari yang lawas, Sant’Elia, Ibracadabra juga pernah menorehkan sejarah. Yaitu, ketika bomber Swedia keturunan Kroasia-Bosnia tersebut menciptakan gol tandang terakhirnya sebagai pemain Inter pada giornata ke-37 Serie A 2008–2009.
Seolah ingin menduplikasi musim lalu, Ibra diharapkan membuka keran golnya pada 2021 di Sardegna Arena. ’’Akan menjadi pertandingan yang sangat penting baginya setelah dia kembali lagi bersama tim,’’ ucap allenatore ACM Stefano Pioli dalam pre-match press conference di Milanello tadi malam.