Awali Kinerja Ekspor di Tahun 2021,  Bungkil Sawit Kaltim  Pasok Pasar Cina

- Minggu, 17 Januari 2021 | 15:19 WIB

SAMARINDA -- Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Samarinda mengawali kinerja ekspor pertaniannya di tahun 2021 dengan memberikan fasilitasi ekspor produk samping sawit berupa bungkil sebanyak  252,67 ton dengan negara tujuan Cina.

Bungkil inti sawit atau Palm Kernell Expeller (PKE)  dengan nilai mencapai Rp. 410,3 juta ini merupakan produk samping dari olahan sawit yang masih memiliki fraksi nutrisi. Yakni  berupa selulosa, lemak, protein, arabinoksilan, glukoronoxilan serta mineral yang  dapat dimanfaatkan untuk bahan campuran pakan ternak.

"Ini pengiriman pertama diawal tahun, walaupun masih dalam kondisi pandemi Covid-19 yang serba terbatas, alhamdulilah ekspor pertanian asal Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Samarinda tetap berjalan," kata Kepala Karantina Pertanian Samarinda, Cahyono saat menyerahkan sertifikat fitosanitari kepada pemilik barang, PT. Pesud Abadi Mahakam, Sabtu (16/1/2021) dalam rilisnya. 

Menurut Cahyono, sertifikat ekspor yang diberikan oleh pihaknya selaku otoritas karantina pertanian  setelah komoditas PKE ini melalui  serangkaian pemeriksaan dan pengawasan. Kami pastikan komoditas ekspor ini sehat dan aman serta dapat diterima dinegara tujuan, tambahnya.

Masih menurut Cahyono, dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST diwilayah kerjanya tercatat di tahun 2020 sebanyak  589,9 ton PKE senilai Rp. 950,4 juta berhasil dibukukan. Tentunya dengan awal tahun dan keran ekspor sudah dibuka bisa jadi awal yang baik, tambahnya lagi.

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil memberikan apresiasi terhadap perusahaan eksportir yang turut menggaungkan program upaya peningkatan ekspor melalui Gerakan Tiga Kali Ekspor Komoditas Pertanian (Gratieks). 

"Kementerian Pertanian sendiri terus berupaya memberikan fasilitasi terhadap program ini. Baik untuk pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat dimanfaatkan atau pendampingan teknis dan lainnya," kata Jamil.

Jamil juga berharap Provinsi Kaltim dapat menggali lagi potensi komoditas lain yang dapat didorong menjadi komoditas unggulan ekspor. Hal ini sejalan dengan atahan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) yakni meningkatkan ekspor pertanian tidak melulu dari sawit, namun dari ragam komoditas lain.

"Untup mappingnya dapat dilihat pada aplikasi peta potensi ekspor, sudah kami siapkan. Silahkan mengaksesnya atau kunjungi  klinik agro ekspor di kantor karantina pertanian terdekat," pungkas Jamil. (myn)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X