PROKAL.CO,
Dari 167 kasus positif Covid-19 di Balikpapan yang dilaporkan Jumat (15/1), 42 kasus berkategori bergejala. Dari jumlah tersebut, 69 persen berusia 30 tahun ke bawah.
BALIKPAPAN–Penyebaran virus corona (Covid-19) di Balikpapan diharapkan segera terkendali seiring diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat mulai Jumat (15/1). Pasalnya, rata-rata kasus harian terkonfirmasi terpapar Covid-19 di Balikpapan telah melebihi 100 kasus per harinya. Bahkan kemarin, ada penambahan 167 kasus baru.
Kepada Kaltim Post, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Balikpapan dr Drajat Witjaksono mengungkapkan, apabila tidak diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat, tenaga kesehatan terutama dokter akan kewalahan dalam beberapa hari ke depan, seiring masih terus meningkatnya angka kasus Covid-19 di Balikpapan. “Tenaga kesehatan, tidak bertambah. Sementara pasien semakin banyak,” ucapnya kemarin.
Menurut dia, efektivitas pembatasan kegiatan masyarakat tidak bisa diketahui dalam waktu singkat. “Karena tergantung juga, banyak masyarakat yang memeriksakan diri ketika merasa memiliki gejala. Sehingga, jumlah tes per hari besar sekali jika dibandingkan dengan kota besar lainnya di Kaltim. Itu yang membuat jumlah positifnya banyak sekali (di Balikpapan),” ungkapnya.
Namun, keputusan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dirasa Drajat sudah tepat untuk diterapkan saat ini. “Efektif sekali sih tidak, tapi setidaknya akan mengurangi. Nanti, setelah satu atau dua minggu lagi (dampaknya). Karena masalahnya kesehatan dan ekonomi. Dengan adanya PPKM ini, pasti ekonomi akan turun lagi,” katanya.