Kereta Peluru untuk Suhu Minus 40 Derajat

- Sabtu, 16 Januari 2021 | 13:25 WIB

Tahun lalu, Jepang meluncurkan N700S. Yang mampu bertahan dan melindungi penumpang saat gempa bumi. Seakan tak mau kalah, Tiongkok pun merilis kereta peluru mereka. Yang bisa tetap melaju dalam konidisi sangat dingin; minus 40 derajat Celcius. Namanya CR400AF-G.

Kereta peluru berkecepatan tinggi itu dioperasikan menggunakan listrik. Sanggup meluncur 350 kilometer per jam. Tiongkok merilisnya di Beijing pekan lalu.

Kereta CR400AF-G ini akan beroperasi di jalur baru menghubungkan ibu kota Tiongkok dengan wilayah timur laut; Shenyang dan Harbin. Dua tempat yang terkenal dengan festival tahunan salju dan es.

China Railway Beijing Group menerapkan beberapa komponen kereta yang dioptimalkan untuk membantu kemampuannya menahan suhu dingin. Hal ini meliputi baut yang dibuat dengan campuran choromium molybdenum, sebuah bahan yang dapat menahan suhu sangat rendah. Lalu, strip penyegel silikon, yang mencegah salju dan es masuk ke badan kereta. Kemudian ada perangkat kontrol rem yang tahan suhu, serta pipa baja tahan karat yang dilengkapi dengan alat pemanas.

Kereta ini juga dilengkapi desain resistansi rendah yang efisien, untuk membantu mengurangi konsumsi energi. Bodinya terbuat dari bahan alumunium ringan.

Zhou Song, direktur pusat kereta peluru China Railway Beijing Group menjelaskan, sistem pengereman kereta ini memiliki teknologi terbaru untuk menyiasati bekunya penggerak kereta karena dinginnya cuaca.

"Jika kereta berhenti di Harbin (salah satu kota terdingin di Heilongjiang paling utara) selama satu jam, cuaca yang sangat dingin membuat sistem pengereman dapat dengan mudah membeku. Maka sistem baru akan mengatur itu," ujarnya seperti dikutip CNN.

Jaringan rel kereta berkecepatan tinggi terbanyak di dunia saat ini dimiliki Tiongkok. Yaitu sepanjang 37 ribu kilometer. Kereta api yang beroperasi secara komersial tercepat--maglev Shanghai-- dapat melaju dengan kecepatan tertinggi 431 kilometer per jam. Kereta ini menghubungkan Bandara Pudong Shanghai dan Jalan Longyang di sisi timur Shanghai.

Untuk urusan kereta cepat, Tiongkok tak sendirian. Pada 2020 lalu, Jepang telah meluncurkan kereta peluru yang menjadi pemecah rekor terbarunya, yang mampu bertahan dan melindungi penumpangnya saat terjadi gempa bumi, bernama N700S.

N700S dapat berlari hingga 360 kilometer per jam, namun kecepatan operasinya dibatasi pada 285 kilometer per jam. Kereta ini memiliki kontrol otomatis dan sistem pengereman yang ditingkatkan untuk berhenti lebih cepat saat kondisi darurat.

Selain itu, kereta cepat milik Jepang ini dilengkapi dengan sistem penggerak otomatis dan energi dari baterai lithium-ion yang memungkinkan untuk berjalan sendiri dalam jarak pendek saat terjadi pemadaman listrik.

Hal ini dirancang untuk melindungi penumpang dari terjebaknya di jembatan panjang atau terowongan saat pemadaman listrik terjadi.

Kereta N700S ini sudah mulai beroperasi 1 Juli 2020 dan melayani Tokaido Shinkansen yang menghubungkan Stasiun Tokyo dan Stasiun Shin-Osaka di Osaka. (cnn/dwi/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X