Akses Darat Putus, RS dan Kantor Gubernur Sulbar Ambruk

- Sabtu, 16 Januari 2021 | 12:38 WIB
Tim Basarnas Kabupaten Mamuju mengevakuasi korban yang masih berada di reruntuhan bangunan yang rubuh. Mamuju dilanda gempa berkekuatan 6,2 magnitudo. (Basarnas Mamuju/ANTARA)
Tim Basarnas Kabupaten Mamuju mengevakuasi korban yang masih berada di reruntuhan bangunan yang rubuh. Mamuju dilanda gempa berkekuatan 6,2 magnitudo. (Basarnas Mamuju/ANTARA)

JAKARTA– Obet terkejut saat bed yang dia tempati di RS Mitra Manakarra, Mamuju, Sulawesi Barat, tiba-tiba bergoyang keras. Hanya dalam hitungan detik, pria 62 tahun itu sadar sedang terjadi gempa. Tanpa pikir panjang, dia mencabut infus di lengannya, lalu berlari keluar RS.

Obet selamat. Namun, tidak demikian pasien dan perawat yang bertahan di dalam RS. Mereka tertimbun bangunan saat gempa merobohkan gedung RS. ’’Saya dan orang-orang keluar rumah sakit setelah gempa pertama,” ujar Obet kepada FAJAR (15/1).

Beberapa kabupaten di Sulawesi Barat (Sulbar) memang dilanda gempa sejak Kamis hingga kemarin. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, rentetan gempa didahului gempa awalan (foreshock) pada Kamis (14/1) pukul 13.35 WIB (14.35 Wita) dengan magnitudo M = 5,9. Episenter berada di sekitar 4 kilometer arah barat laut Kabupaten Majene dengan kedalaman 10 kilometer.

Kemudian, disusul guncangan utama (mainshock) yang berkekuatan magnitudo M = 6,2 pada Jumat pukul 01.28 WIB (02.28 Wita). Episenternya di darat 6 kilometer arah timur laut Majene dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa itulah yang menimbulkan kerusakan di beberapa kabupaten di Sulawesi Barat.

Sampai pukul 20.00 WIB tadi malam, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Majene sebanyak 42 orang. Perinciannya, 34 orang meninggal di Kabupaten Mamuju dan 8 orang di Kabupaten Majene.

Sementara itu, laporan kerusakan terakhir yang dimutakhirkan Pusdalops BNPB menyebutkan, RS Mitra Manakarra dan RSUD Kabupaten Mamuju rusak berat. Begitu pula Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning. Di Kabupaten Majene, sedikitnya 300 rumah rusak berat.

Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati mengatakan, saat ini terdapat tiga RS yang aktif melayani korban gempa di Mamuju. Yakni, RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat, dan RSUD Kabupaten Mamuju. Dia menambahkan, sebagian wilayah di Mamuju sudah bisa dialiri listrik. ”Kalau di Kabupaten Majene masih dilakukan perbaikan sehingga seluruh wilayah masih padam,” katanya. BPBD Majene, Mamuju, dan Polewali Mandar kini masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian untuk korban gempa.

Di Istana Kepresidenan Bogor, Presiden Joko Widodo menyatakan turut berduka atas bencana yang terjadi di tanah air. Mulai tanah longsor di Sumedang, banjir di Kalimantan Selatan, hingga gempa bumi di Sulawesi Barat. Presiden telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi hal itu. ”Saya ingin pemerintah daerah dan pemerintah pusat selalu hadir dalam keadaan bencana ini,” ungkapnya kemarin.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu telah menerima laporan dari Kepala BNPB Doni Monardo terkait gempa di Sulawesi Barat dan longsor di Sumedang. Jokowi juga telah menelepon gubernur Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan untuk memastikan keadaan di sana. Termasuk memastikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat. ”Saya memerintah kepala BNPB, Mensos, Basarnas, panglima TNI, dan Kapolri untuk melakukan langkah-langkah tanggap darurat,” bebernya.

Pasukan dari TNI-AD, TNI-AL, maupun TNI-AU bergerak cepat ke daerah terdampak bencana tersebut. Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kemarin mengantar Mensos Tri Rismaharini dan Kepala BNPB Doni Monardo bertolak ke Majene dengan menggunakan pesawat TNI-AU.

Kepala Dinas Penerangan TNI-AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah menerangkan, tiga pesawat telah dikerahkan ke Sulbar lengkap dengan bala bantuan. Yakni, C-130 Hercules A-1314, C-130 Hercules A-1321, serta Boeing 737 A-7302. ”Tiga pesawat tersebut mendarat di Bandara Tampa Padang, Mamuju,” imbuhnya. Bantuan logistik dan personel yang diangkut menggunakan tiga pesawat itu langsung didistribusikan ke masyarakat di Mamuju dan Majene.

Palang Merah Indonesia (PMI) turut merespons gempa di Sulbar. Organisasi kemanusiaan itu kemarin mulai mengirimkan bantuan. Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla mengatakan sudah menggerakkan sejumlah relawan PMI di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

Dukungan penanganan darurat bencana gempa di Sulbar juga dijalankan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Baznas pusat memberangkatkan tim tanggap bencana yang beranggota empat orang dari Jakarta. Kemudian, tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) di Sulawesi Selatan juga digerakkan ke lokasi bencana di Sulbar.

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X