Stok Kantong Jenazah di Berau Habis

- Sabtu, 16 Januari 2021 | 11:39 WIB
PERLU TAMBAHAN: Dari sekian banyak item APD, yang masih banyak persediaannya tinggal baju hazmat. Untuk masker N95, sarung tangan, sepatu boot, menipis. Bahkan kantong jenazah telah habis.
PERLU TAMBAHAN: Dari sekian banyak item APD, yang masih banyak persediaannya tinggal baju hazmat. Untuk masker N95, sarung tangan, sepatu boot, menipis. Bahkan kantong jenazah telah habis.

TANJUNG REDEB – Persediaan kantong jenazah diBadanPenanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau telah habis. Padahal barang tersebut sangat dibutuhkan saat ini. Selain untuk pemakaman pasien Covid-19, juga untuk keperluan korban meninggal akibat kecelakaan, bunuh diri, atau penemuan mayat.

 “Stok kantong jenazah sudah tidak ada lagi di BPBD. Kantong jenazah itu bantuan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau Novian Hidayat.

Habisnya stok kantong jenazah karena kasus meninggal dunia Covid-19 di Berau terus bertambah. Sejauh ini sudah 21 pasien meninggal. Menurutnya, satu jenazah membutuhkan dua kantong. “Selain itu kan, kantong jenazah juga diperuntukkan untuk korban lainnya, seperti kecelakaan, bunuh diri, dan penemuan mayat,” katanya.

Novian mengatakan, pihaknya telah mengusulkan pengadaan kantong jenazah melalui anggaran penanganan Covid-19. Namun, hingga saat ini belum terealisasi. Harga per kantong jenazah, kata dia, mencapai Rp 400–Rp 500 ribu. “Semoga saja tidak ada yang meninggal lagi. Karena stok kantong jenazah di BPBD sudah habis saat ini,” ucapnya.

Selain kantong jenazah, tutur dia, stok alat pelindung diri (APD) seperti masker N95, sepatu boot, dan sarung tangan sudah menipis di gudang BPBD. Sementara sekali penguburan pasien Covid-19 meninggal dunia, dibutuhkan minimal tiga lapis sarung tangan dan masker. “Kalau baju hazmat masih banyak. APD lainnya menipis,” jelasnya.

Tim pengubur pasien Covd-19 saat ini terpaksa menggunakan masker medis untuk mengubur jenazah pasien Covid-19. Sebab, stok masker N95 sudah menipis. “Iya mau tidak mau pakai masker medis dulu,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Berau Iswahyudi menyebut stok hazmat memang masih banyak, baik di Diskes maupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai. “Begitu ada permintaan akan kami kasih, kalau kantong jenazah, kami usahakan,” singkatnya. (hmd/ind/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X