JAKARTA– Sederet figur publik tanah air dipilih menjadi penerima vaksin Sinovac perdana. Setelah Raffi Ahmad di Istana Negara bersama Presiden Joko Widodo, Kamis (14/1) giliran Nazriel Irham alias Ariel Noah dan Bayu Eko Moektito alias Bayu Skak yang mendapat kesempatan tersebut di provinsi asal mereka.
Vokalis grup band Noah itu disuntik vaksin di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Bandung, Jawa Barat. Disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Lewat Instagram Story pribadinya, Ariel berbagi pengalaman saat disuntik vaksin.
Beberapa jam setelahnya, ayah satu anak tersebut mulai merasakan efek disuntik. ’’Pegalnya terasa bekas suntikan, tapi di situ doang. Efek bekas suntikan aja,’’ ucap Ariel sembari mengusap lengannya.
Padahal, saat kali pertama disuntik, dia sama sekali tak merasakan efek maupun kesakitan. Pelantun Tak Ada Yang Abadi itu berjanji akan membagikan kondisi terbarunya jika kembali merasakan efek samping dari vaksin Sinovac.
Ariel sebetulnya ingin mengabadikan momen tersebut dengan video agar bisa dibagikan. Namun, prosedur yang harus dijalaninya terbilang lama. Dia tak sempat merekam menit-menit terakhir sebelum disuntik. ’’Jadi, pas selesai baru bisa videoin. Terus dapat kartu vaksinasi Covid-19,’’ jelasnya.
Sementara itu, YouTuber Bayu Skak menjadi salah seorang penerima vaksin Sinovac perdana di Jawa Timur. Senada dengan Ariel, pemain film Marmut Merah Jambu tersebut mulai merasakan efek samping. Namun, gejalanya berbeda. ’’Nafsu makan saya jadi bertambah. Tapi, tadi udah konsultasi sama dokter. Katanya nggak apa-apa, normal,’’ ujarnya, lalu tertawa.
Selain itu, dia mulai merasa ngantuk. Namun, menurut Bayu, itu bukan efek samping vaksin Sinovac, melainkan karena dirinya tidur terlalu larut akibat nonton series hingga tengah malam.
Kendati demikian, pemuda kelahiran Malang 27 tahun silam itu memastikan kondisi tubuhnya fit. Sebab, tidak ada efek samping lain yang dirasakannya. ’’Ngantuk masih bisa di-handle. Selain itu, efek sampingnya hampir nggak ada,’’ tegasnya.
Bayu tak menampik, ada rasa nervous ketika disuntik vaksin. Bukan karena tak yakin dengan kandungan vaksin tersebut, melainkan takut dengan jarum suntik. Meski begitu, dia mengaku tak ada paksaan saat menjadi penerima vaksin Sinovac perdana. Bahkan, tak ada perlakuan istimewa atau bayaran sepeser pun yang diterimanya dari pemerintah. ’’Semuanya dilakukan sukarela. Aku pas ditelepon memang langsung terpanggil,’’ imbuhnya. (shf/c18/ayi)
