Bank Tunggu Penempatan Dana Baru

- Sabtu, 16 Januari 2021 | 10:54 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA– Rangkaian program pemulihan ekonomi nasional (PEN) berlanjut tahun ini. Perbankan pun siap melanjutkan penyaluran kredit. Kini mereka menunggu dana PEN dari pemerintah. Sebab, penempatan dana dari program tahun lalu telah jatuh tempo pada 13 Januari.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan Rp 66,99 triliun dalam penempatan dana PEN di perbankan. Tepatnya untuk 4 bank Himbara, 3 bank syariah, dan 11 bank pembangunan daerah (BPD). Stimulus tersebut diharapkan mampu mengerek pertumbuhan kredit di tengah persebaran virus SARS-Cov-2 yang belum terkendali.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Andin Hadiyanto menuturkan, program stimulus tahun ini masih dibahas lebih lanjut. ”Baik penempatan kepada bank yang sudah bekerja sama maupun membuka peluang untuk bank lain sebagai mitra,” ungkapnya (14/1).

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menuntaskan kewajiban untuk menyalurkan Rp 45 triliun dana dari pemerintah tahun lalu. Sebagian besar dana disalurkan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bahkan, BRI mengklaim mampu mengembangkan penyaluran dana tersebut sembilan kali lipat menjadi Rp 136,7 triliun.

BRI menyalurkan subsidi bunga kredit bagi UMKM senilai Rp 5,46 triliun dan pinjaman UMKM Rp 8,34 triliun kepada 13.808 debitur. Selain itu, Rp 18,5 triliun diberikan kepada 7,7 debitur melalui program bantuan presiden produktif usaha mikro (BPUM).

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, tujuan utama program-program tersebut adalah membantu UMKM bertahan di tengah pandemi. ”Kami optimistis keberlanjutan penyaluran berbagai insentif dan relaksasi bagi masyarakat tahun ini akan berdampak positif bagi perekonomian nasional,” tuturnya.

Terkait dengan PEN 2021, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo belum tahu penempatan dana bakal berlanjut atau tidak. Sebab, penempatan dana tahap II sebesar Rp 15 triliun berakhir pada 13 Januari lalu. ”Belum diputuskan,” katanya.

Di sisi lain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang juga menerima penempatan dana tahap II sebesar Rp 15 triliun telah menyalurkan kredit Rp 66,45 triliun. Kredit diberikan kepada 267.679 debitur per 11 Januari lalu.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha sangat mendukung stimulus PEN melalui perbankan. Dia berharap program itu berlanjut. Setiap bank mitra, menurut dia, tentu memprioritaskan akselerasi pemulihan ekonomi. ”Tentu respons kami positif,” tegasnya.

Secara terpisah, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai penambahan stimulus melalui perbankan tidak signifikan. Lagi pula, permintaan kredit turun. Bahkan terkontraksi pada akhir tahun lalu. ”Ya, anehnya pertumbuhan kredit masih rendah malah ditambah likuiditas,” ujar Bhima kepada Jawa Pos.

Menurut dia, dana itu preemtif. Sebab, bank juga sangat berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Perbankan menghindari kredit macet akibat penyaluran kredit baru. (han/c14/hep)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Beras Lokal Kukar Cap Tugu Bersaing di Pasaran

Selasa, 30 April 2024 | 17:00 WIB

Industri Perhotelan di Kaltim Bergairah

Senin, 29 April 2024 | 10:50 WIB

Pengguna QRIS di Kaltim Tumbuh 12 Persen

Senin, 29 April 2024 | 10:45 WIB

Pengembangan KEK Maloy Pasti Dilanjutkan

Senin, 29 April 2024 | 10:30 WIB

PLN Incar Perdagangan Karbon 4 Juta Ton CO2

Senin, 29 April 2024 | 09:50 WIB

Nikmati Eleven BBQ di Rooftop Hotel Platinum

Senin, 29 April 2024 | 08:30 WIB

Eksistensi Usaha Minimarket Kian Tumbuh

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20 WIB
X