PROKAL.CO,
SAMARINDA-Kaltim memerlukan jutaan dosis vaksin lagi agar terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity setelah vaksinasi Covid-19 dimulai Kamis (14/1). Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim Padilah Mante Runa mengatakan, untuk mencapai herd immunity, setidaknya 2,24 juta dari sekira 3,7 juta jiwa (proyeksi BPS Kaltim 2019) yang harus divaksin. Dengan demikian, provinsi ini setidaknya butuh 4,5 juta dosis vaksin. "Proses vaksinasi akan dilakukan empat tahap," katanya di sela-sela vaksinasi di Kegubernuran Kaltim.
Tahap 1, sambung dia, dengan waktu pelaksanaan Januari-April 2021. Sasaran vaksinasi Covid-19 adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Tahap 2 dengan waktu pelaksanaan juga Januari-April 2021. Sasaran vaksinasi Covid-19 di tahap ini adalah petugas pelayanan publik, seperti TNI, Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal, perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kemudian, kelompok usia lanjut lebih dari 60 tahun, akan divaksinasi menunggu ketetapan dari Kementerian Kesehatan dan menunggu informasi keamanan vaksin untuk usia tersebut. Adapun tahap 3 dengan waktu pelaksanaan April 2021 hingga Maret 2022, sasarannya adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Kemudian, tahap 4 dengan waktu pelaksanaan April 2021 hingga Maret 2022, sasarannya adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya, dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Padilah mengatakan, selain kesediaan vaksin dan kemauan masyarakat, ada tantangan lain dalam proses vaksinasi ini. Seperti yang terjadi pada vaksinasi perdana kemarin yang secara simbolis dihadiri sepuluh tokoh Kaltim. Enam orang terpaksa ditunda vaksinasinya. Pasalnya, tekanan darah para tokoh tersebut di atas standar yang ditentukan.
Pada proses vaksinasi, sedianya Sekprov Kaltim M Sa'bani yang mesti divaksin dahulu. Namun, tekanan darah Sa'bani di atas 140/90 mmhg. Sehingga, dia pun diminta beristirahat dahulu. Kemudian, giliran Wakil Ketua DPRD Kaltim M Samsun. Setelah pemeriksaan kesehatan di meja dua, Samsun ternyata memenuhi syarat kesehatan. Sehingga, Samsun pun menjadi orang pertama yang divaksin di Kaltim pada pukul 09.35 Wita.
"Alhamdulillah, tadi sudah vaksin. Ini untuk meyakinkan masyarakat juga, bahwa vaksin aman. Biasanya tekanan saya ini rendah tapi tadi normal," kata Samsun usai vaksin.