Tinggikan Bangunan Sekolah Bukan Solusi

- Jumat, 15 Januari 2021 | 12:00 WIB
BUTUH SOLUSI TEPAT: Lumpur yang sempat mengendap di SMP 24 sudah dibersihkan. Namun, solusi konkret juga dibutuhkan.
BUTUH SOLUSI TEPAT: Lumpur yang sempat mengendap di SMP 24 sudah dibersihkan. Namun, solusi konkret juga dibutuhkan.

Rencana Pemkot Samarinda agar OPD teknis terkait melakukan kajian untuk meninggikan bangunan SMP 24, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, sebagai langkah antisipasi banjir disebut kurang tepat. Terlebih dalam jangka panjang, perlu penyelesaian masalah dari sisi hulu agar kawasan tersebut tak kerap banjir.

 

SAMARINDA–Sebagai informasi, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang bersama beberapa OPD melakukan pembersihan ke sekolah yang terletak di Jalan P Suryanata, Gang Kulak Gafur, Senin (11/1) lalu.

Hal itu setelah lumpur setinggi 10–15 sentimeter menggenang di sekolah karena hujan deras pada beberapa hari sebelumnya, dan menghancurkan aset serta mebel sekolah dengan kerugian mencapai Rp 575 juta. Dalam aksi bersih-bersih itu, Jaang sempat melontarkan permintaan kepada OPD teknis untuk melakukan kajian jangka komprehensif, dari segi lingkungan dan bangunan, salah satunya mewacanakan peningkatan tinggi sekitar.

Menanggapi itu, Konsultan Masterplan Penangan Banjir di Samarinda Eko Wahyudi menuturkan, upaya peninggian bangunan hanya untuk jangka pendek. Sedangkan untuk jangka panjang perlu dilakukan penanganan dari sisi hulu, misalnya membuat kolam retensi agar air tidak melimpah terlalu deras ke drainase, sehingga tidak meluap ke jalan.

"Sekolah itu menerima limpahan banjir langsung dari TPA Bukit Pinang, makin tahun pembukaan lahan semakin masif, membuat banjir tidak bisa dielakkan. Bahkan saat selepas hujan dengan intensitas biasa halaman sekolah kerap tergenang air lindi dari aliran bawah TPA," ucapnya.

Dia menerangkan, saat hujan deras pada Kamis (7/1) lalu, curah hujan mencapai 75,4 mm dilihat dari stasiun hujan Sempaja, hampir sama saat hujan yang menyebabkan banjir Mei 2020, dan berhasil melumpuhkan Kota Tepian menyambut Idulfitri hampir seminggu. Keberadaan TPA Bukti Pinang yang sudah melebihi kapasitas tampung, membuat air hujan di kawasan itu langsung meluncur ke drainase hingga permukiman warga, salah satunya di SMP 24.

"Tingginya tingkat pembangunan di sana membuat kawasan jadi kedap daerah resapan. Perlu adanya kolam retensi di bawah kaki gunung sampah atau TPA Bukit Pinang. Sehingga aliran air tertahan dahulu di kolam sebelum mengalir ke drainase lingkungan," ucapnya.

Tak hanya itu, kondisi simpang 3 Jalan P Suryanata dan Jalan Kadrie Oening tepatnya di dekat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) juga menjadi sorotan karena bertahun-tahun genangan tak kunjung hilang atau berkurang, bahkan cenderung tinggi. Pada kawasan itu, Eko menyebut, alur sungai karang asam kecil tidak mampu menahan limpahan air dari sub DAS Gunung Sampah, dan bendali di Jalan HM Ardans akibat sistem drainase kota yang jelek, dan penutupan saluran di depan toko atau rumah, sehingga menyulitkan upaya pemeliharaan.

"Saluran drainase dan gorong-gorong di depan SPBU sudah buntu sedimentasi, demikian juga saluran di sepanjang Jalan P Suryanata juga tertutup," ucapnya.

Dia berharap, adanya upaya penyelesaian terutama dari hulu, karena banjir di kawasan itu turut berimbas pada kawasan alur sungai, yakni di persimpangan Air Putih hingga Jalan Antasari. "Perlu duduk bersama untuk sama-sama komitmen mengurangi banjir di Samarinda," singkatnya. (dns/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X